Berita

Menteri BUMN, Erick Thohir/Net

Politik

Aktivis '98 Ingatkan Erick Thohir Tidak Gunakan BUMN sebagai Kendaraan Politik

KAMIS, 09 JUNI 2022 | 13:58 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Maraknya pemberitaan Menteri BUMN, Erick Thohir, akan menjadi capres atau cawapres 2024 akan berpengaruh terhadap citra BUMN sebagai entitas bisnis yang seharusnya dijauhkan dari kepentingan politik. Pasalnya, itu akan menimbulkan risiko usaha dan conflict of interest.

Demikian disampaikan Koordinator SIAGA98, Hasanuddin, dalam keterangannya kepada Kantor Berita RMOLJabar, Kamis (9/6).

Aktivis 98 asal Jawa Barat itu menilai, citra tersebut tentunya sangat merugikan BUMN sebagai entitas bisnis. Sebab politisasi BUMN akan berdampak pada daya saing dan potensi penyalahgunaan barang milik negara yang dikuasai BUMN.

Sehingga, tujuan BUMN berpotensi beralih. Dari mengejar keuntungan dan pelayanan bagi kesejahteraan masyarakat, menjadi sarana mengejar target politik.

“Ini berbahaya. Kami memandang langkah Presiden Jokowi menunjuk Menteri BUMN yang berasal dari kalangan profesional dan dunia usaha (Erick Thohir) sudah tepat, sebagai bentuk penyesuaian manajemen dan operasionalisasi BUMN sebagai entitas bisnis secara profesional. Namun hal ini malah berkebalikan dan sangat mengkhawatirkan,” paparnya.

Hasanuddin pun menuding Erick Thohir malah terlibat politik praktis dengan ikut dalam dinamika politik partai politik dan menyebar berita tentang pencalonannya sebagai capres maupun cawapres 2024.

Beberapa kasus pemberitaan pencalonan Erick Thohir di media massa sudah bukan rahasia umum lagi. Termasuk soal persepsi sosialisasi menggunakan berbagai sarana yang ada di BUMN yang tak terkait dengan aktivitas bisnis serta pertemuan-pertemuan politik secara khusus dengan berbagai partai politik.

“Jelas ini sudah melampaui batas profesionalisme dan kegiatan di luar jalur ekonomi atau dunia usaha,” kata dia.

Erick Thohir, lanjutnya, sudah tidak lagi mengelola BUMN secara entitas bisnis, namun seperti pemerintahan. Di mana ia menjadi kepala pemerintahan di BUMN.

Ini yang menurut Hasanuddin berbahaya. Sebab negara tidak boleh berbisnis, karena itulah dibentuk BUMN agar dapat menjalankan fungsi profesional sebagai entitas bisnis.

Risiko terbesar dari entitas bisnis BUMN adalah masuknya kepentingan politik. Dan risiko terlarang ini diduga sudah diutak-atik oleh anak buah Jokowi itu.

“Kami berharap, Presiden Jokowi dan DPR mengontrol kembali Kementerian BUMN dan mengembalikan pada tujuan semulanya sebagai kendaraan perekonomian nasional dan bukan kendaraan politik," demikian Hasanuddin.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

UPDATE

Banjir Lahar Dingin Semeru Bikin 9 Kecamatan Terdampak

Sabtu, 20 April 2024 | 09:55

Huawei Rilis Smartphone Flagship Pura 70, Dibanderol Mulai Rp12 Jutaan

Sabtu, 20 April 2024 | 09:41

Liga Muslim Dunia Akui Kemenangan Prabowo di Pilpres 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:36

3 Warga Meninggal Akibat Banjir Lahar Dingin Semeru

Sabtu, 20 April 2024 | 09:21

BSJ Pecahkan Rekor MURI Pagelaran Tari dengan Penari Berkebangsaan Terbanyak di HUT ke-50

Sabtu, 20 April 2024 | 09:10

Belajar dari Brasil, Otorita IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Ibu Kota dengan Kota Brasilia

Sabtu, 20 April 2024 | 08:56

Vellfire dan Lexus Harvey Moeis Dikandangin Kejagung

Sabtu, 20 April 2024 | 08:52

Bertemu Airlangga, Tony Blair Siap Bantu Tumbuhkan Ekonomi Indonesia

Sabtu, 20 April 2024 | 08:25

Kemendag Siapkan Langkah Strategis Tingkatkan Indeks Keberdayaan Konsumen

Sabtu, 20 April 2024 | 08:19

Australia Investasi Rp10 Triliun untuk Dukung Transisi Net Zero di Indonesia

Sabtu, 20 April 2024 | 07:58

Selengkapnya