Berita

Jurubicara PKS, Muhammad Kholid/Net

Politik

Kepuasan Masyarakat terhadap Jokowi Turun, PKS: Artinya Ada Misgoverment

SABTU, 04 JUNI 2022 | 20:58 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kinerja Presiden Joko Widodo menurun dalam survei terbaru Indonesia Political Opinion (IPO). Hal ini dinilai PKS sebagai tanda adanya kekeliruan dalam hal tata kelola pemerintahan.

Berdasarkan hasil survei IPO medio 23 hingga 28 Mei 2022 yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, tercatat tingkat kepuasan 1.200 responden terhadap kinerja Jokowi mayoritas tidak puas dan sangat tidak puas, yaitu sebesar 60 persen. Sementara yang puas hanya 40 persen.

Menurut Jurubicara PKS, Muhammad Kholid, turunnya tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi merupakan temuan yang menarik. Karena sebelum-sebelumnya aprroval rating terhadap presiden cukup tinggi.

"Tapi ketika pandemi sudah masuk masa transisi ke endemi aprroval rating jadi menurun. Artinya ada misgoverment atau tata kelola yang kurang pas terkait kebijakan publiknya," ujar Kholid dalam diskusi virtual Polemik, Sabtu (4/6).

Menurut Kholid, wajar apabila tingkat kepuasan terhadap Jokowi turun, lantaran kebijakan-kebijakan yang diambil selama beberapa bulan terakhir terkesan tidak memihak ke masyarakat.

"Ketika ekonomi masyarakat susah, inflasi meningkat, kebijakan yang tidak pro rakyat diambil," imbuhnya.

Salah satu contoh kebijakan yang tidak pro rakyat, disebutkan Kholid, adalah terkait minyak goreng.

Namun begitu, dia berharap Jokowi dengan pemerintahannya saat ini bisa melakukan soft landing, sebelum habis masa jabatannya pada 2024 nanti.

"Jadi, ketika masa transisi menuju pergantian kepemimpinan memberikan warisan yang bagus, sehingga beliau bisa soft landing," tuturnya.

Tapi, sebaliknya, ungkap Kholid, ketika beliau sebagai pemimpin meninggalkan yang tidak bagus, nanti akan terpatri di benak publik bahwa kebijakan-kebijakan yang ditinggalkan presiden tidak pro rakyat.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya