Berita

Ketua Aliansi Santri Milenial Indonesia M. Adhiya Muzakki/Net

Politik

Aliansi Santri Minta Kemenag Usut Temuan ICW Soal Pemotongan Dana Bantuan di Pesantren

SENIN, 30 MEI 2022 | 16:18 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Harus ada tindak lanjut pada temuan Indonesia Corruption Watch (ICW) yang mengungkap adanya berbagai bentuk potongan oleh pihak ketiga dalam dana Program Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) untuk Pondok Pesantren (Ponpes) Kementerian Agama.

Pasalnya, potongan yang besarannya sampai 50 persen, didapatkan dari hasil pemantauan di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Banten pada periode pemantauan Maret–November 2021.

Ketua Aliansi Santri Milenial Indonesia M. Adhiya Muzakki mengatakan, harus ada tindak lanjut dari Kemenag pada validasi data yang disampaikan ICW. Pasalnya, kasus-kasus sunat anggaran merupakan salah satu masalah koruptif yang sudah akut di Indonesia.

"Jika informasi itu benar, kasus tersebut harus dibongkar hingga ke akar. Praktik pemotongan dana hingga 50 persen, itu sudah akut, dan sangat tidak bisa dibenarkan," ujar Adhiya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (30/5).

Dikatakan Adhiya, modus praktik korupsi seperti ini memang sering terdengar di kalangan santri dan pesantren. Dengan berdalih membantu mengurus persyaratan administrasi pesantren, biasanya ada oknum yang memanfaatkan kondisi tersebut untuk melakukan pungutan atau pemotongan biaya.

"Praktik seperti itu sering saya dengar dari teman-teman di pesantren. Kayaknya sudah menjadi rahasia umum. Ada makelar yang bantu urus administrasi, tapi ujung-ujungnya minta bagian," tuturnya.

Menurut alumnus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, informasi dari ICW ini seharusnya menjadi tamparan keras bagi Kemenag untuk lebih serius membersihkan institusinya dari oknum-oknum yang memanfaatkan momentum demi kepentingan politik dan uang.

Pasalnya, lanjut Adhiya, praktek pemotongan dana semacam itu tidak sesuai dengan slogan Kemenag yang berbunyi "Ikhlas Beramal".

"Ini memalukan. Slogannya saja ikhlas beramal, tapi masih aja ada pungli program bantuan. Kemenag harus punya tekad benahi masalah seperti ini" tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya