Berita

Ulama PWNU Jatim/RMOLJatim

Politik

Soal Anggota TNI/Polri Jadi Pj Kepala Daerah, PWNU Jatim: Jadi Preseden Buruk bagi Demokrasi

SENIN, 30 MEI 2022 | 01:28 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur mengajak semua elemen civil society (masyarakat sipil), organisasi sosial kemasyarakatan (Ormas), dan lembaga sosial masyarakatg (LSM) untuk bersama-sama mengawal dan peduli dengan jalannya Reformasi dan Demokrasi.

Untuk itu, ormas Islam ini mengingatkan, agar tidak takut untuk kritis dan memberikan kritik konstruktif kepada pemerintah.

Wakil Ketua PWNU Jawa Timur, KH Abd Salam Shohib menegaskan, di antara tuntutan reformasi yang terjadi 24 tahun lalu adalah pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme. Selain itu, juga tuntutan dihapuskan Dwifungsi TNI-Polri.


Gus Salam, panggilan akrab Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif Denanyar ini menegaskan, pengangkatan anggota TNI/Polri aktif sebagai Penjabat (Pj) kepala daerah jadi preseden buruk yang akan membangkitkan kembali Dwifungsi TNI/Polri.

NU sebagai bagian elemen civil society mengingatkan bahwa penunjukan anggota TNI/Polri yang masih aktif bertugas, berlawanan dengan semangat reformasi.

Kritikan Gus Salam ini merujuk kepada pengangkatan Brigjen TNI Andi Chandra As’aduddin sebagai Pj Bupati Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku.

Juga Paulus Waterpauw yang merupakan perwira bintang tiga Polri. Paulus Waterpauw ditunjuk sebagai Pj Gubernur Papua Barat untuk menggantikan Dominggus Mandacan. Paulus dilantik sebagai Pj Gubernur Papua Barat oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian pada 12 Mei 2022.

"Penunjukan perwira TNI/Polri aktif sebagai pejabat kepala daerah merupakan preseden buruk yang akan membangkitkan kembali Dwifungsi TNI/Polri, sekaligus mencederai cita-cita reformasi dan kemunduran prinsip demokrasi,' ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

"PWNU Jatim mengajak kekuatan masyarakat sipil di Indonesia untuk bersama-sama menolak kebijakan pemerintah tersebut," tegas Gus Salam.

Adapun tiga sikap PWNU Jawa Timur yang disampaikan KH Abd Salam Shohib, adalah, tidak sepakat dengan penunjukan  TNI/Polri jadi Pj Kepala Daerah karena berlawanan dengan semangat Reformasi

Kedua, Pemerintah jangan memanfaatkan kewenanganya dengan cara mencoreng demokrasi dan berharap pengangkatan Pj tersebut harus transparan, jujur, dan tidak berlawan dengan nilai-nilai demokrasi yang Indeksnya semakin menurun.

Ketiga, mengajak semua elemen Masyarakat Sipil (Civil Society), Ormas dan LSM untuk bersama-sama mengawal dan Perduli dengan jalanya Reformasi dan Demokrasi serta tidak takut untuk Kritis dan memberikan kritiknya konstruktif kepada Pemerintah.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya