Berita

Cacar monyet terjadi di beberapa negara Afrika Tengah dan Barat, tetapi tahun 2022 penyebarannya semakin meluas/Net

Dunia

WHO: Tidak Perlu Vaksinasi Massal untuk Mengatasi Cacar Monyet

SABTU, 28 MEI 2022 | 07:29 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Organisasi Kesehatan Dunia kembali memperbarui tanggapannya terkait penyakit cacar monyet yang saat ini melanda sebagian negara di Eropa.

Dalam keterangannya pada Jumat (27/5), kepala departemen cacar WHO, Rosamund Lewis, mengatakan untuk saat ini belum diperlukan vaksinasi massal terhadap cacar monyet tetapi pelacakan kontak dan isolasi tetap penting untuk menahan wabah.

Selama pengarahan di Jenewa, Lewis mengatakan bahwa, menurut saran terbaru dari WHO, hanya orang-orang yang secara profesional menangani virus, yaitu personel lab, petugas kesehatan, dan responden pertama, yang mungkin perlu dipertimbangkan untuk perlindungan ekstra.


“Yang kami sarankan sejauh ini adalah tidak perlu vaksinasi massal, tidak perlu kampanye imunisasi besar-besaran, ” kata Lewis, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (28/5).

Namun, dia menjelaskan, karena penyakit ini ditularkan terutama melalui kontak fisik yang dekat, kontak kulit-ke-kulit, dan kontak tatap muka, pelacakan kontak, penyelidikan, dan isolasi tetap menjadi mode kontrol utama untuk saat ini.

"Sangat penting untuk melakukan isolasi kontak dengan sangat serius," katanya.

Sementara itu, Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengatakan pada hari Jumat bahwa, dalam 24 jam terakhir, 16 kasus baru monkeypox telah diidentifikasi, sehingga jumlah total kasus Inggris menjadi 106. Ini menjadikan Inggris sebagai negara dengan jumlah kasus tertinggi. kasus di Eropa.

"Risiko terhadap populasi Inggris tetap rendah, tetapi kami meminta orang untuk waspada terhadap ruam atau lesi baru, yang akan muncul seperti bintik-bintik, bisul atau lecet, di bagian mana pun dari tubuh mereka," kata badan tersebut .

UKHSA mengungkapkan telah membeli lebih dari 20.000 dosis vaksin cacar yang disebut Imvanex, yang ditawarkan untuk menutup kontak pasien cacar monyet.

Awal pekan ini, Albert Bourla, kepala eksekutif Pfizer, mengatakan bahwa wabah cacar monyet sangat tidak mungkin berubah menjadi pandemi karena virus itu tidak terlalu menular. Pfizer adalah perusahaan di balik salah satu vaksin Covid yang paling banyak digunakan.  

“Kami tetap tenang dan memantau situasi, tetapi saya pikir saat ini masalah sebenarnya masih Covid,” katanya kepada Sky News.

Puluhan kasus cacar monyet telah diidentifikasi di AS, Kanada, Australia, dan Eropa. Cacar monyet  meninggalkan pustula khas pada kulit tetapi jarang mengakibatkan kematian.

WHO sebelumnya telah memperingatkan bahwa Eropa akan menghadapi gelombang kasus cacar monyet dalam beberapa bulan mendatang. Disebutkan juga bahwa penyebaran virus saat ini adalah sesuatu yang tidak biasa karena sebelumnya virus hanya terbatas di Afrika tengah dan barat.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya