Berita

Anggota Komisi III DPR Fraksi Demokrat, Benny Kabur Harman/Net

Politik

Diduga Lakukan Kekerasan Terhadap Manager Restoran di Labuan Bajo, Begini Penjelasan Benny K. Harman

KAMIS, 26 MEI 2022 | 19:57 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Anggota Komisi III DPR Fraksi Demokrat, Benny Kabur Harman diduga melakukan penganiayaan terhadap manajer operasional sebuah restoran di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Aksi dugaan penganiayaan tersebut terjadi saat Benny tidak terima dipindahkan dari meja VIP restoran.

Dikabarkan, pihak manajer restoran pun telah melaporkan kejadian ini ke Polres Manggarai Barat.

Menanggapi hal itu, politikus Partai Demokrat Benny Kabur Harman (BKH) menjelaskan kronologis atas dugaan kekerasan terhadap manajer di Mai Cenggo Restoran, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang belakangan ramai diperbincangkan.

Benny menuturkan, tepat pada hari Selasa (24/5) lalu ia bersama sang istri dan anak dan saudara berencana makan di Restoran Mai Cenggo sekitar jam 12.30 WITA.

“Setelah masuk restoran, kami langsung diarahkan ke lantai bawah di dalam ruangan VIP Ber-AC. Kami sendiri memilih tempat/meja dari sekian meja yang ada, dan kami duduk dan tidak ada tulisan atau pemberitahuan apapun dari pihak resto bahwa meja yang kami duduk sudah dibooked/reservasi,” kata Benny dalam keterangan tertulisnya, Kamis (26/5).

Benny bersama sanak keluarga langsung duduk dan pesan makan. Setelah 15 menit duduk menunggu, dia memesan ikan gurame, ayam bakar, dll juga minuman yang ditawarkan. Petugas restoran pun mencatat pesanan dan diberitahu harus menunggu dan akan segera dilayani.

Sekitar 15 menit kemudian, tanpa ada basa basi, kata Benny, pihaknya tiba-tiba diberitahu untuk segera meninggalkan ruangan karena ruangan terpakai/sudah direservasi dan dipersilakan keluar meninggalkan ruangan tersebut.

“Saya tanya mengapa kami disuruh keluar, apakah kami tidak diperkenankan makan di ruangan yang ber-AC. Memang saya pakai celana pendek dan baju kaos, lagi lusuh karena baru dari kerja kebun,” tuturnya.

Merasa diperlakukan secara tidak wajar, Benny bermaksud bertemu dengan manajer resto atau pemilik resto, apa sebenarnya yang sedang terjadi. Ia pun meminta karyawan yang melayani untuk memberi tahu siapa manajer atau pemilik dengan maksud ingin bertemu agar tidak terjadi salah paham.

Karena lama menunggu, Benny pun mendatangi lagi pihak front desk dan meminta agar bisa bertemu dengan pihak manajer atau pemilik restoran.

“Di front desk itu, kami menerima informasi bahwa tamu barusan reservasi per telepon setelah kami sekeluarga datang ke tempat itu. Sehingga kami makin merasa bahwa kami diperlakukan semena-mena,” kesalnya.

Pada saat bertemu di ruangan, Benny menyampaikan rasa kecewa atas perlakuan yang sangat tidak manusiawi terhadap dirinya dan keluarganya.

Benny merasa bahwa pihaknya telah diperlakukan dengan cara yang biadab alias tidak beradab atas diri kami.

“Ini kan daerah destinasi pariwisata super premium. Kalau kami diperlakukan begini, apalagi rakyat kecil. Kami mohon penjelasan apa sebenarnya yang terjadi dan alasan apa kami diusir dari ruangan itu?” tegasnya.

Lalu, Benny pun kembali bertanya apakah ia bisa bertemu dengan manajer, dan seorang ibu yang sedang duduk ia diberitahu bahwa manajernya sedang di Denpasar, Bali.

“Saya tanya kepada karyawan, siapa yang suruh kamu mengeluarkan kami dari ruangan dan alasan apa, yang bersangkutan tidak jawab,” tegas Benny.

“Saya mendorong mukanya si karyawan dan mengingatkan agar perlakuan terhadap pengunjung harus sopan dan santun,” imbuhnya menegaskan.

Benny juga meminta ibu yang sedang duduk di ruangan agar memberikan perlakuan yang wajar kepada setiap tamu yang datang.

Menurut Benny, kalau sudah ada meja yang dipesan hendaknya diberitahu kepada tamu-tamu yang datang atau ditulis di mejanya sebelum tamu-tamu duduk. Hendaknya juga tamu yang sudah datang terlebih dahulu ke tempat didahulukan daripada tamu yang reservasi belakangan.

Menurut Benny, apa yang dia sampaikan itu adalah peringatan kepada semua pemilik resto agar bersikap santun selalu kepada semua pengunjung. Sebab, Labuan Bajo tekah menjadi destinasi pariwisata super premium.

Setelah bertemu dengan ibu yang diduga sebagai pemilik restoran di ruangan itu, Benny mengatakan dirinya dan keluarga langsung pulang dengan penuh kecewa dan mencari makanan di resto yang lain.

Masih kata Benny, pihak restoran yang diwakili oleh Ibu Kiki dan Rikardo selaku karyawan yang mengusir dirinya telah menyampaikan permohonan maafnya atas kesalahan yang dilakukan.

Atas dasar itu, ketika Benny mendengar kabar bahwa ia dilaporkan oleh manajer Mai Cenggo ke polisi dengan tuduhan melakukan kekerasan, dirinya turut bereaksi

Ia juga menyebut bahwa manajer Mai Cenggo juga menyebarkan berita bohong kepada masyarakat atas tudingan kepadanya melakukan kekerasan berkali-kali atau menampar tiga kali terhadap karyawan Resto Mai Cenggo.

“Kekerasan apa yang saya lakukan? Bukankah pihak manajer Resto Mai Cenggo yang sebenarnya telah melakukan kekerasan perlakuan terhadap kami?” sesalnya.

Merespons itu, Benny menegaskan bahwa pihaknya akan melapor balik kepada pihak polisi atas perbuatan tidak menyenangkan.

“Kami akan mengajukan laporan polisi atas perbuatan tidak menyenangkan yang kami terima dan juga melaporkan ke polisi pencemaran nama baik, hoaks, dan menyebarkan informasi sesat kepada publik,” pungkasnya.

Populer

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

KPK Kembali Panggil Pramugari Tamara Anggraeny

Kamis, 13 Maret 2025 | 13:52

Ekonom: Hary Tanoe Keliru Bedakan NCD dan ZCB

Kamis, 13 Maret 2025 | 19:53

UPDATE

Loyalis Jokowi, Jeffrie Geovanie Sangat Tidak Layak Gantikan Menteri BUMN Erick Thohir

Sabtu, 15 Maret 2025 | 11:22

Rapor IHSG Sepekan Lesu, Kapitaliasi Pasar Anjlok Rp215 Triliun

Sabtu, 15 Maret 2025 | 11:07

DJP: Pajak Ekonomi Digital Capai Rp33,56 Triliun hingga Akhir Februari 2025

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:47

Kualitas Hilirisasi Ciptakan Lapangan Kerja Lebih Luas

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:44

Pengacara Klaim Duterte Diculik karena Dendam Politik

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:19

Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Usai Cetak Rekor Tertinggi

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:08

Menko Airlangga Ajak Pengusaha Gotong Royong

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:48

Fraksi PAN Salurkan 3.000 Paket Sembako untuk Rakyat

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:47

Universitas Columbia Cabut Gelar Akademik 22 Mahasiswa

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:34

Tanggapi Usulan Menhub, Kadin: Tidak Semua Usaha Bisa Terapkan WFA Saat Mudik

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:13

Selengkapnya