Berita

Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur, Rizal Ramli/Net

Politik

Zulhas Dorong Firli Bahuri Hapus PT 20 Persen, Rizal Ramli: Nah Gini Dong Partai Reformasi!

KAMIS, 26 MEI 2022 | 14:01 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Sikap tegas dari Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dalam menyikapi keberadaan ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold (PT) mendapat acungan jempol dari politisi senior DR. Rizal Ramli.

Menurut Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur yang sudah lama berjuang menghapus PT 20 persen itu, sikap PAN adalah cerminan dari partai yang memang lahir dari rahim reformasi. Yaitu bergerak melaksanakan konstitusi dan mewujudkan demokrasi yang sebaik-baiknya. Bukan demokrasi kriminal yang dikuasai para cukong.

“Nah gini dong partai hasil reformasi,” ujarnya lewat akun Twitter pribadi sembari mengacungkan jari jempolnya, Kamis (26/5).

Langkah Zulhas yang mendorong agar Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menghapus PT 20 persen sudah tepat. Sikap ini setidaknya meluruskan arah kiblat PAN yang sebelumnya justru antikonstitusi lantaran memberi angin segar bagi penambahan jabatan presiden.

“Jadi bukan berjuang kudeta konstitusi, tapi laksanakan konsitusi,” tegas Rizal Ramli lagi.

Kepada Firli Bahuri, Zulhas mengurai bahwa elemen paling penting dalam demokrasi adalah value atau nilai. Nilai hanya akan bisa muncul jika UU atau aturan yang ada bagus dan dijalankan dengan baik.

“Oleh karenanya, UU yang mengatur pilkada 20 persen, semua 20 persen itu menjadikan kita transaksional, itu nggak bagus," katanya kepada wartawan di gedung ACLC KPK, Jakarta Selatan, Rabu (25/5).

"Tadi saya sampaikan, Pak Ketua, tolong KPK juga mendorong karena ini tanggung jawab kita bersama agar syarat-syarat itu ditiadakan, karena kita ini demokrasi, satu ya," tambahnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya