Berita

Menteri Hukum dan Dalam Negeri Singapura, K. Shanmugam/Net

Dunia

Soal Kotroversi UAS, Mendagri Singapura Minta Warga Hati-hati dengan Pengkhotbah Asing

SELASA, 24 MEI 2022 | 11:36 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemerintah Singapura meminta warganya untuk berhati-hati dan cerdas dalam memilih pengkhotbah asing, serta ajarannya, terlepas dari agama apapun.

Imbauan itu disampaikan oleh Menteri Hukum dan Dalam Negeri Singapura, K. Shanmugam terkait dengan kontroversi ditolaknya Ustaz Abdul Somad (UAS) untuk masuk ke Singapura pada pekan lalu.

Shanmugam menyebut, ceramah yang diberikan oleh UAS telah menyebarkan nilai-nilai radikal. Salah satunya ketika seorang remaja 17 tahun ditahan karena percaya bahwa pelaku bom bunuh diri adalah jihad. Itu terjadi setelah ia menonton ceramah UAS di YouTube, hingga akhirnya ditahan di bawah UU Keamanan Dalam Negeri pada Januari 2020.

"Ceramah Somad memiliki konsekuensi dunia nyata," kata Shanmugam kepada wartawan di kantor Kementerian Dalam Negeri (MHA) Singapura pada Senin (23/5).

Ia mengatakan, UAS telah menggunakan bahasa dan retorika yang sangat memecah belah dan tidak dapat diterima di Singapura.

"Kerukunan ras, agama, kami menganggapnya mendasar bagi masyarakat kami, dan sebagian besar warga Singapura menerima itu," terangnya.

UAS ditolak masuk ke Singapura setelah tiba di Terminal Feri Tanah Merah pada 16 Mei dari Batam. Kunjungan UAS sendiri disebut dalam rangka berlibur bersama keluarga dan kerabat.

"Bahkan jika dia dalam kunjungan pribadi, itu tidak menghalangi dia untuk mengatakan beberapa hal ketika dia ada di sini. Ini adalah hak kami untuk memutuskan apa yang dibutuhkan keamanan kami," terang Shanmugam.

Terlepas dari kontroversi mengenai kebijakan Singapura yang menolak masuk UAS, Shanmugam meminta warga Singapura untuk berhati-hati dengan pengkhotbah asing, khususnya di internet.

"Semua orang bebas menjalankan agama mereka di sini. Setiap orang bebas untuk percaya pada Tuhan atau tidak percaya pada Tuhan, atau percaya pada tuhan mana pun yang mereka ingin percayai. Tapi kita tidak perlu melewati batas dan menyerang orang lain," terangnya.

Ia juga menekankan, kebijakan ini tidak hanya berlaku bagi penceramah Muslim atau dari Indonesia, tetapi semua agama dan dari negara mana pun.

“Ini tidak terkhusus untuk komunitas tertentu," ucapnya.

"Itu bisa mempengaruhi siapa saja, dan kita hanya perlu berhati-hati," tambahnya.

Selain UAS, Shanmugam mengatakan, Singapura juga telah menolak masuk sejumlah pengkhotbah asing dalam beberapa tahun terakhir.

Pada tahun 2017, dua pengkhotbah Kristen asing dilarang berbicara di Singapura karena telah membuat komentar yang menghina agama lain.

Setahun setelahnya, pada 2018, pengkhotbah Kristen Amerika Lou Engle dilarang berkhotbah karena telah membuat komentar yang menghina tentang Islam.

Awal bulan ini, Singapura juga melarang film berbahasa Hindi, "The Kashmir Files", karena penggambaran Muslim yang provokatif.

"Kami tidak akan membiarkan orang seperti Somad mendapat kesempatan untuk membangun pengikut lokal atau terlibat dalam kegiatan yang mengancam keamanan dan keharmonisan komunal kami," pungkasnya.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

UPDATE

Jelang Laga Play-off, Shin Tae-yong Fokus Kebugaran Pemain

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:54

Preseden Buruk, 3 Calon Anggota DPRD Kota Bandung Berstatus Tersangka

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:40

Prof Romli: KPK Gagal Sejak Era Antasari, Diperburuk Kinerja Dewas

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:15

Waspada Hujan Disertai Petir di Jakarta pada Malam Hari

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:28

Kemenag Minta Umat Tak Terprovokasi Keributan di Tangsel

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:23

Barikade 98: Indonesia Lawyers Club Lebih Menghibur daripada Presidential Club

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:20

Baznas Ungkap Kiat Sukses Pengumpulan ZIS-DSKL Ramadan 2024

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:01

Walkot Jakpus Ingatkan Warga Jaga Kerukunan Jelang Pilgub

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:35

Banyak Fasos Fasum di Jakarta Rawan Diserobot

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:19

Sopir Taksi Online Dianiaya Pengendara Mobil di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:15

Selengkapnya