Berita

Menteri Luar Negeri Serbia Nikola Selakovic dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Jakarta, 23 Mei 2022/Repro

Dunia

Kena Larangan Ekspor Gandum India, Indonesia Beralih ke Serbia

SENIN, 23 MEI 2022 | 12:33 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemerintah Indonesia bergerak mencari alternatif pemasok gandum lain, salah satunya Serbia, setelah India memberlakukan larangan ekspornya baru-baru ini.

Kerjasama terkait ketahanan pangan dibahas selama pertemuan bilateral antara Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Serbia Nikola Selakovic di Jakarta pada Senin (23/5).

Selama pertemuan, keduanya membahas beberapa kerjasama yang perlu ditingkatkan, termasuk ketahanan pangan. Ini menjadi penting karena dampak dari perang di Ukraina membuat harga pangan global naik.

"Kami sepakat untuk meningkatkan kerjasama komoditas pangan/agrikultur, khususnya gandum," kata Retno dalam konferensi pers virtual bersama Selakovic.

Dalam hal ini, Retno mengatakan, PT Berdikari akan bekerjasama dengan perusahaan Serbia untuk memfasilitasi ekspor gandum Serbia ke Indonesia.

"Menteri Selakovic juga akan bertemu dengan PT Berdikari untuk membahas hal ini lebih jauh pada siang nanti," tambah Retno.

Selama pandemi Covid-19 pada 2021, nilai perdagangan antara Indoensia dan Serbia mencatatkan angka positif mencapai 26,8 juta dolar AS.

Serbia sendiri telah menyampaikan komitmen untuk meningkatkan ekspor minyak sawit Indonesia hingga 30 persen.

Sementara itu, kebutuhan gandum di dalam negeri Indonesia telah terdampak dengan perang di Ukraina dan larangan ekspor India yang diberlakukan baru-baru ini.

India melarang ekspor gandum untuk sementara demi meredam kenaikan harga di dalam negeri. Keputusan tersebut memicu melonjaknya harga gandum dunia.

Indonesia sendiri mengimpor sepertiga kebutuhan tepung gandum dari India. Meski begitu, pemerintah menyebut larangan ekspor India tidak berdampak langsung karena Indonesia masih memiliki pasokan untuk beberapa bulan ke depan.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

UPDATE

Koalisi PAN dan Gerindra Kota Bogor Berlanjut di Pilwalkot 2024

Jumat, 26 April 2024 | 05:34

Budidaya Nila Salin di Karawang Hasilkan Omzet Puluhan Miliar

Jumat, 26 April 2024 | 05:11

Soal Pertemuan Prabowo-Mega, Gerindra: Sedang Kita Bangun, Insya Allah

Jumat, 26 April 2024 | 04:51

Puluhan Motor Hasil Curian

Jumat, 26 April 2024 | 04:38

Gerakan Koperasi: Melawan Kapitalisme, Menuju Sosialisme?

Jumat, 26 April 2024 | 04:12

Menang Dramatis Lawan Laskar Taeguk, Tim Garuda Lolos Semifinal Piala Asia U-23

Jumat, 26 April 2024 | 03:33

Guyon PKB-PKS

Jumat, 26 April 2024 | 03:18

Pilot Project Budidaya Udang Tradisional Makin Moncer di Maros

Jumat, 26 April 2024 | 02:57

Gerindra Dukung Ahmad Ali Maju Pilgub Sulteng

Jumat, 26 April 2024 | 02:32

Hasil Jual Motor Curian Digunakan Pelaku untuk Modal Judi Slot

Jumat, 26 April 2024 | 02:11

Selengkapnya