Berita

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki/Net

Politik

Gandeng NGO, Menkop UKM Tegaskan Wirausaha Nasional Bagian dari Aktivisme Sosial

SELASA, 17 MEI 2022 | 13:48 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki menggandeng aktivis dan pegiat Non-Governmental Organization (NGO) untuk dialog membahas rencana pemerintah menambah dan melahirkan satu juta wirausaha mapan dari kalangan usaha mikro dan kecil.

“Saya akan menjelaskan rencana pemerintah untuk menambah dan melahirkan 1 juta wirausaha mapan baru dari kalangan usaha mikro dan kecil,” tulis Teten Masduki dalam akun Instagramnya, Selasa (17/5).

Dalam acara dialog nanti, Teten juga akan melakukan klarifikasi dan memberikan penjelasan atas adanya salah pengertian dalam pernyataan singkatnya beberapa waktu lalu yang dikutip media. Sehingga muncul persepsi Teten anti aktivis sosial atau anti demokrasi.

Teten menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menyebut atau memberi sindiran tentang minimnya kontribusi para aktivis terhadap pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, kata dia, pengembangan wirausaha nasional merupakan bagian dari aktivisme sosial.

“Saya berharap dengan dialog nanti bisa membangun kolaborasi untuk tujuan besar pengembangan wirausaha nasional menjadi bagian dari aktivisme sosial. Dan tidak dipersepsi saya anti aktivis sosial atau anti demokrasi,” ujarnya.

Lebih lanjut Teten menegaskan bahwa pihaknya justru mendukung usaha mikro atau ultra mikro terus membesar. Meskipun, kata dia, usaha mikro dan ultra mikro mengalami stagnasi dalam pertumbuhannya.

“Memberdayakan usaha mikro menjadi wirausaha mapan sangat penting menjadi bagian dari kerja aktivis perubahan sosial, guna memperkuat ekonomi rakyat agar struktur ekonomi nasional lebih berkeadilan,” katanya.

Sebab faktanya, menurut Teten, saat ini jumlah wirausaha Indonesia masih sangat terbatas, yakni baru 3,18 persen. Ini masih jauh tertinggal di bawah negara-negara maju, atau bahkan negara-negara ASEAN.

“Faktanya saat ini, jumlah wirausaha Indonesia masih sangat terbatas, yakni baru 3,18 persen. Jauh tertinggal di bawah Singapura yang sudah di angka 8,76 persen, Thailand 4,26 persen dan Malaysia 4,74 persen. Bahkan, negara-negara maju sudah mencapai 10-12 persen. Indonesia menargetkan jumlah wirausaha di tahun 2024 sebesar 3,95 persen,” pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya