Berita

Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi/Net

Politik

Muslim: Kedaulatan Rakyat Terancam Mati karena Pilpres 2024 hanya Mampu Hadirkan 3 Paslon

SENIN, 16 MEI 2022 | 08:40 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Demokrasi dan kedaulatan rakyat terancam mati jika tidak ada perubahan ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold yang saat ini tetap dipatok 20 persen.

Sebab dengan besaran ambang batas tersebut, maka calon presiden dan wakil presiden 2024 hanya akan berasal dari partai politik besar.

Kekhawatiran tersebut disampaikan Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi lantaran dengan PT tersebut, Pilpres 2024 kemungkinan hanya akan menghadirkan maksimal tiga pasang capres-cawapres.


"Kalau berpatokan pada komposisi perolehan partai di Pilpres 2019, maka bisa saja capres yang muncul adalah Prabowo-Puan vs Airlangga Hartarto vs Anies Baswedan," ujar Muslim Arbi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (16/5).

Komposisi ini pun cenderung terlalu sedikit dalam negara yang menganut demokrasi seperti Indonesia. Hak demokrasi dan kedaulatan rakyat untuk mengusulkan calon presidennya yang berada di luar dominasi partai politik berdasarkan PT 20 persen pun raib.

"Pilpres 2024 sebaiknya tidak perlu gunakan PT 20 persen. Tapi masing-masing partai bersaing ajukan capresnya sebagai vote getter. Dan ini tidak akan ada dominasi partai seperti saat ini," kata Muslim.

Dengan demikian, kata Muslim, semua peserta pemilu mempunyai hak dan kedudukan politis yang sama untuk bersaing secara fair dan sehat.

"Dan ini akan buka ruang demokrasi yang sehat dan akan tegak kedaulatan rakyat yang dikehendaki oleh konstitusi," pungkas Muslim.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya