Berita

Presiden Joko Widodo saat menghadiri KTT ASEAN-Amerika Serikat/Net

Politik

Natalius Pigai: Kasihan Presiden Jokowi Hanya Jadi Marketer Bisnis Individu

MINGGU, 15 MEI 2022 | 10:37 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Presiden Joko Widodo dianggap hanya menjadi marketer atau pemasar bisnis individu dan private sektor yang diduga dikuasasi dan dimonopoli oleh para menterinya saat berada di Amerika Serikat. Tepatnya saat mempromosikan baterai litium dan nikel di pertemuan KTT ASEAN-Amerika Serikat (AS).

Begitu analisa aktivis kemanusiaan Natalius Pigai atas pidato Presiden Jokowi di hadapan Menteri Perdagangan AS dan para pebisnis di sana.

"Pidato hanya promosi baterei Litium dan Nikel, diduga berhubungan dengan bisnis seorang menteri besar, startup dan digital, diduga berhubungan dengan kepentingan bisnis seorang Menteri portofolio,” ujarnya dalam pesan yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (15/5).


“NB (Nambah): jangan emosi, tapi boleh bantah karena ini demi negara," sambungnya.

Pigai mengaku menyayangkan ada beberapa sektor yang tidak dimunculkan Jokowi saat pidato tersebut. Misalnya di sektor perikanan yang mempunyai potensi Rp 37 triliun per tahun.

"Pertanian dan perkebunan 16 juta hektare dan berpotensi bisa buka lahan baru dua kali lipat tidak muncul di pidato, dan sektor manufaktur bisa menggeser barang-barang impor seperti yang diterapkan di Tiongkok dan India juga tidak muncul," kata Pigai.

Mantan komisioner Komnas HAM ini turut menyinggung sektir pariwisata yang bisa meningkat signifikan dari 16 juta per tahun menjadi 30 juta per tahun jika investor asing bisa menanamkan modal besar. Apalagi, Indonesia merupakan negara tropis yang menjanjikan bagi negara-negara utara Eropa, Amerika, dan Australia.

"Semua potensi itu tidak dipasarkan Jokowi di hadapan CEO dan executive di USA. Kasihan presiden hanya jadi marketer bisnis individu dan private sektor yang diduga dikuasai dan dimonopoli oleh para menteri Jokowinya sendiri," pungkas Pigai.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Pernyataan Ferry Irwandi Sangat Tidak Etis dan Berbahaya

Minggu, 07 Desember 2025 | 23:55

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Gunting Pita Cegah Bencana

Minggu, 30 November 2025 | 03:18

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Dinas LH Harus Bertanggung Jawab Buntut Sopir Truk Meninggal Kelelahan

Senin, 08 Desember 2025 | 14:12

Taiwan dan Omega Taiyo Bersinergi Perkuat Manufaktur Cerdas Indonesia

Senin, 08 Desember 2025 | 14:12

Prabowo Tambah Anggaran Bencana Provinsi Rp20 M dan Kabupaten Rp4 M

Senin, 08 Desember 2025 | 13:57

KPK Ngaku Miliki Kajian soal Dugaan Illegal Logging di Sumatera

Senin, 08 Desember 2025 | 13:56

Menyingkap Sisi Politik di Balik Kenaikan Harga Beras

Senin, 08 Desember 2025 | 13:45

Cek Tanggul

Senin, 08 Desember 2025 | 13:38

PKB Seleksi Calon Ketua DPW Lewat Tes Berlapis

Senin, 08 Desember 2025 | 13:30

100 Musisi Gelar Konser Amal untuk Sumatera

Senin, 08 Desember 2025 | 13:28

KPK Digugat Gegara Bobby Nasution

Senin, 08 Desember 2025 | 13:23

VinFast Gelontorkan Rp8,3 Triliun Bangun Pabrik Baru

Senin, 08 Desember 2025 | 13:22

Selengkapnya