Berita

Aktivis HAM, Natalius Pigai, menilai Kementerian Luar Negeri RI telah berbohong soal tidak adanya sambutan dari pejabat AS saat Presiden Joko Widodo tiba di Washington DC/Net

Politik

Natalius Pigai: Kemenlu Pandai Berbohong, Hancur Wibawa Negara!

JUMAT, 13 MEI 2022 | 08:55 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pernyataan pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI dalam merespons tidak adanya penyambutan khusus bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) oleh pejabat tinggi Amerika Serikat (AS) saat tiba di Washington DC, dinilai aneh.

Menurut, aktivis HAM Natalius Pigai, Kemenlu RI telah membohongi publik. Pasalnya, Kemenlu RI membantah bahwa Presiden Jokowi tidak disambut pejabat tinggi AS karena tidak dalam rangka kunjungan bilateral, melainkan untuk menghadiri ASEAN-US Summit.

“Kemenlu pandai berbohong,” tegas Natalius Pigai, Jumat (13/5).

Menurut Natalius Pigai, ada beberapa agenda resmi yang bersifat binding atau mengikat. Yakni bilateral, regional, dan multilateral. Kehadiran Presiden Jokowi ke AS itu masuk dalam agenda itu.

“Penyambutan tamu untuk ketiga event ini tetap ada. Jokowi datang bukan agenda privat, tapi resmi,” tegasnya.

Atas dasar itu, Natalius Pigai menilai wibawa negara Indonesia di mata AS telah hancur. Karena Kepala Negara tidak disambut oleh pejabat tinggi negara AS meski melakukan kunjungan resmi.

“Hancur wibawa negara,” pungkasnya.

Sebelumnya, Jurubicara Kemenlu RI Teuku Faizasyah mengatakan, kedatangan Jokowi bukan dalam rangka kunjungan bilateral, tetapi untuk menghadiri ASEAN-US Summit.

Faizasyah mengklaim, bukan hanya Jokowi yang tidak disambut pejabat tinggi AS. Tapi ada juga pemimpin negara lain yang hanya disambut pejabatnya masing-masing.

“Di hari ketibaan 10 Mei, terdapat pula PM Kamboja, PM Malaysia, dan PM Vietnam dan masing-masing dijemput oleh pejabat yang sama," katanya, Kamis (12/5).

Populer

Gempa Megathrust Bisa Bikin Jakarta Lumpuh, Begini Penjelasan BMKG

Jumat, 22 Maret 2024 | 06:27

KPK Lelang 22 iPhone dan Samsung, Harga Mulai Rp575 Ribu

Senin, 25 Maret 2024 | 16:46

Pj Gubernur Jawa Barat Dukung KKL II Pemuda Katolik

Kamis, 21 Maret 2024 | 08:22

KPK Diminta Segera Tangkap Direktur Eksekutif LPEI

Jumat, 22 Maret 2024 | 15:59

Bawaslu Bakal Ungkap Dugaan Pengerahan Bansos Jokowi untuk Menangkan Prabowo-Gibran

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:34

Connie Bakrie Resmi Dipolisikan

Sabtu, 23 Maret 2024 | 03:11

KPK Lelang Gedung Lampung Nahdiyin Center

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:12

UPDATE

Prabowo dan Gibran Hadiri Acara Nuzulul Quran di DPP Partai Golkar

Jumat, 29 Maret 2024 | 17:46

Biden, Obama dan Clinton Diprotes karena Bela Israel di Penggalangan Dana Terbesar Demokrat

Jumat, 29 Maret 2024 | 17:39

Calon Walikota Surabaya yang Punya 3 Kriteria Ini Berpotensi Diusung Gerindra

Jumat, 29 Maret 2024 | 17:23

Menlu Rusia: Rencana Perdamaian Ukraina Tidak Ada Gunanya

Jumat, 29 Maret 2024 | 17:03

Bawaslu Pastikan Lakukan Pencegahan Pelanggaran Netralitas ASN

Jumat, 29 Maret 2024 | 17:03

Terbukti Langgar Etik, Ketua PPK Kedaton Dipecat KPU Bandar Lampung

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:59

Kalau Ingin Gibran Aman, Jokowi Tak Usah Intervensi Pemerintahan Prabowo

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:41

Indonesia Mengglobal Bersama USAID Teman LPDP Ajak Pelajar Berani Belajar di AS

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:30

Ada Diskon Tarif Tol Buat Pemudik yang Berangkat Lebih Awal

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:21

KPK Dalami Temuan Catatan Proyek Kementan yang Digarap Bos Pakaian Dalam Hanan Supangkat

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:11

Selengkapnya