Berita

Ketua DPR AS, Nancy Pelosi /Net

Dunia

AS Loloskan Bantuan Rp 581 Triliun, Pelosi: Rakyat Ukraina Berjuang untuk Demokrasi Mereka yang Berarti untuk Demokrasi Kita Juga

KAMIS, 12 MEI 2022 | 07:30 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat akhirnya menyetujui paket militer dan bantuan lain yang nilainya mencapai hampir 40 miliar dolar AS (581,3 triliun rupiah) untuk mendukung Kiev melawan Moskow.

Dari keseluruhan suara setuju hanya 57 anggota Partai Republik yang menolak tindakan yang dicapai dalam pemungutan suara yang berlangsung hanya beberapa jam setelah teks RUU itu dirilis pada Selasa (10/5) waktu setempat.

Untuk mendorong RUU itu, Demokrat setuju untuk melepaskannya dari paket bantuan Covid-19 senilai 10 miliar dolar AS, yang ditentang keras oleh Partai Republik.


Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer telah berjanji untuk "bergerak cepat" meloloskan undang-undang tersebut, yang akan membawa total dukungan AS untuk Ukraina tahun ini menjadi hampir 54 miliar dolar AS. Dana tersebut lebih dari yang dihabiskan Washington untuk bantuan asing di seluruh dunia pada 2019.

Dalam pidatonya Ketua DPR Nancy Pelosi mengklaim bahwa RUU itu adalah masalah keamanan nasional AS.

“Rakyat Ukraina berjuang untuk demokrasi mereka, dan dengan demikian, untuk demokrasi kita juga," katanya, seperti dikutip dari AP.

Kritikus dari Partai Republik, Andy Biggs berpendapat bahwa bantuan tersebut terlalu besar dan seharusnya tidak dilakukan.

"Kita tidak dapat membantu Ukraina dengan menghabiskan uang yang tidak kita miliki," katanya.

Anggota parlemen menyetujui lebih banyak dana daripada 33 miliar dolar AS yang awalnya diminta oleh Presiden Biden.

“Kami tidak dapat menunda upaya perang vital ini,” kata Biden pada hari Senin, mendesak Kongres untuk bergerak cepat.

Sebelumnya pada hari Senin, Biden menandatangani 'Ukraine Democracy Defense Lend-Lease Act Of 2022', sebuah skema era Perang Dunia II untuk menyalurkan senjata dan peralatan lainnya ke pemerintah di Kiev, yang disetujui oleh Kongres pada akhir April lalu.

Senjata yang dikirim berdasarkan undang-undang ini terpisah dari bantuan militer langsung senilai hampir 4 miliar dolar AS yang telah dikirim AS ke Ukraina sejak dimulainya operasi militer Rusia pada Februari, dan dari pasokan senjata yang disahkan oleh paket baru senilai 40 miliar dolar AS.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya