Berita

Ketua DPR RI Puan Maharani/Net

Politik

Puan Maharani: PCB yang Digagas KPK Relevan dan Sangat Dibutuhkan

RABU, 11 MEI 2022 | 19:56 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Pendidikan Politik Cerdas Berintegritas bagi partai politik yang digagas oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dianggap relevan dan sangat dibutuhkan.

Demikian antara lain pendapat Ketua DPR RI Puan Maharani soal program KPK yang merupakan penjabaran trisula pemberantasan korupsi itu di Jakarta, Selasa (10/5).  

Menurut Puan, pendidikan terhadap partai politik sangatlah dibutuhkan, sebab parpol merupakan penyuplai pejabat publik.


“Partai politik selama ini melahirkan kader-kader yang mengisi jabatan publik mulai dari anggota dewan, bupati, gubernur, sampai dengan Presiden. Oleh karena itu, pelatihan yang digelar KPK ini sangat relevan dan dibutuhkan,” kata Puan.

Pelatihan yang digagas KPK itu, kata Puan juga sejalan dengan napas perjuangan partai berlambang banteng. Puan juga mengungkapkan bahwa PDIP sendiri sudah sejak lama menggelar pendidikan politik kepada seluruh kader di semua tingkatan.

“Kalau di PDIP memang pendidikan politik rutin digelar tak hanya bagi pengurus di tingkat pusat, tapi sampai tingkat cabang dan ranting,” tegas Puan Maharani.

Dengan pelatihan yang diberikan ini, maka Puan berharap seluruh kader parpol yang nantinya mengisi jabatan publik tidak terjerumus pada perbuatan koruptif. “PDIP sebagai partai yang berintegritas siap mengikuti pelatihan yang digelar KPK ini. Kami sepenuhnya mendukung agar korupsi bisa diberantas," ucap Ketua DPR RI ini.

Sebelumnya, dalam kick off pendidikan politik cerdas dan berintegritas 12 April 2022 yang lalu Firli menegaskan bahwa partai politik merupakan pohon kekuasaan.

Sebab, partai politik melahirkan wakil-wakil rakyat hingga pimpinan nasional dari mulai tingkat desa, bupati, walikota hingga gubernur. Karena partai politik, ditegaskan Firli merupakan saluran bagi rakyat untuk menyampaikan pendapat, keinginan dan aspirasi politiknya melalui partai-partai poltik.

“Artinya, partai politik sungguh menentukan suara rakyat,” kata Firli menekankan.

Dan yang tidak kalah penting ialah partai politik melahirkan ataupun membuat regulasi, produk hukum hingga menyusun undang-undang. Sehingga menurut Firli, hal-hal itulah yang membuat KPK memandang perlu melibatkan partai politik dalam rangka upaya orkestrasi pemberantasan korupsi.

Disamping itu, Firli mengungkapkan, KPK disisi lain ingin menjaga integritas dari setiap partai-partai politik yang ada di Indonesia. Melalui pendidikan ini, KPK kata Firli, sekaligus ingin mengajak partai politik ikut menyempurnakan regulasi terkait dengan tata cara penentuan calon, mencalonkan dan pengusungan saat pemilu.

“Partai politik harus kita jaga, transparansi, akuntabilitas dan integritasnya,” demikian Firli menekankan.

Pendidikan politik cerdas dan berintegritas ini nantinya akan menyasar 20 partai politik. Ketua KPK Firli bahuri mengatakan, program ini akan dibagi menjadi 21 batch. Dimana batch pertama KPK bakal mengundang Ketua Umum, Sekjen dan Bendahara Umum masing-masing partai politik. Kegiatan ini akan mulai diselenggarakan di Gedung Merah Putih KPK pada tanggal 18 Mei 2022 mendatang.

“Kami akan mengundang ketua umum partai-partai, sekjen partai, dan bendahara partai yang akan hadir secara fisik di KPK, sementara yang lain bisa mengikuti secara virtual," kata Firli.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya