Berita

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova/Net

Dunia

Dianggap sebagai Negara Teroris dan Melakukan Genosida, Rusia Minta Lithuania Ingat akan Masa Lalu NATO

RABU, 11 MEI 2022 | 16:04 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Rusia bereaksi keras terhadap langkah Lithuania yang memasukkan Rusia sebagai negara teroris dan menyatakan perang di Ukraina sebagai genosida.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam pernyataannya pada Rabu meminta Lithuania mengingat lagi apa yang telah dilakukan NATO selama ini, terutama di masa lalu. Lithuania sebagai anggota NATO mestinya ingat bahwa NATO sendiri telah banyak melakukan kejahatan dan pelanggaran.

"Saya ingin mengingatkan negara-negara yang mungkin telah melupakan masa lalu, di mana mereka telah banyak membuat gerakan ekstremis. Semua negara itu adalah anggota NATO. Selama masa lalu beberapa dekade, kita dapat berulang kali menyaksikan agresi melanggar hukum NATO yang tidak dibenarkan oleh alasan hukum atau kenyataan apa pun di Bumi. Sebaliknya, tindakan aliansi dan anggotanya memicu konflik baru," kata Zakharova, seeprti dikutip dari Sputnik.

Jika Lituania prihatin dengan nasib Ukraina dan seluruh benua Eropa, justru ia ia akan mengangkat suaranya agar rezim Kiev mengimplementasikan perjanjian Minsk, dan mungkin setidaknya sekali dalam delapan tahun terakhir menyuarakan keprihatinannya atas nasib orang-orang yang terbunuh di republik Donbass, kecam Zakharova.

"Pihak berwenang di Lituania akan menyerukan gencatan senjata di Ukraina dan mengutuk pasokan senjata, jika mereka tulus dalam keinginan mereka untuk menyelesaikan krisis. Mereka justru melakukan sebaliknya, jadi ini harus diperlakukan sebagai unsur provokasi, ekstremisme, dan kemunafikan politik,” kejar Zakharova.

Parlemen Lituania dengan suara bulat mengadopsi resolusi yang mengatakan bahwa Rusia telah melakukan aktivitas teroris di Ukraina yang harus dianggap sebagai genosida terhadap rakyatnya.

Anggota parlemen Lituania telah meminta masyarakat internasional untuk mengecam kegiatan ini sebagai kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Politisi Luthuania juga menuduh Rusia melakukan terorisme.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya