Berita

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dianggap gagal menyejahterakan masyarakatnya/Net

Politik

Data Jateng Termiskin Sulit Dibantah, Ganjar Sibuk Pencitraan Capres tapi Gagal Sejahterakan Masyarakatnya

RABU, 11 MEI 2022 | 15:07 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Pandangan bahwa Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hanya rajin pencitraan untuk pencalonan presiden tapi minim prestasi dinilai sulit dibantah kevalidannya.

Banyak kalangan yang melayangkan kritik terhadap gaya kepemimpinan Ganjar, salah satu tokoh yang gencar mengkritik adalah Ekonom Senior Rizal Ramli.

Rizal Ramli melayangkan kritik karena selama Ganjar memimpin angka kemiskinan di Jawa Tengah justru mengalami peningkatan. Mantan Menko Ekuin era Presiden Gus Dur itu menyebut ada yang kebelet nyopras-nyopres, ancang-ngancang jadi boneka baru oligarki modal polling dan media berbayar.


Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab turut mengomentari pernyataan Ekonom Rizal Ramli itu. Bahkan, Fadhil juga mengiyakan narasi yang diutarakan pengamat Politik Rocky Gerung terkait dengan meningkatnya angka kemiskinan di Jawa Tengah selama Ganjar memimpin.

Menurut Fadhli, apa yang disampaikan Rizal Ramli dan Rocky sangat sulit dibantah kalau data yang ada di Badan Pusat Statistik (BPS) benar adanya.

"Artinya, apa yang dikerjakan Ganjar di dua periode ini hanya lip service, hanya bisa mengangkat pamor pribadi tanpa bisa menunjukkan kinerja konkret sebagai kepala daerah," demikian kata Fadhli kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (11/5).

Dalam pandangan Fadhli, tingginya angka kemiskinan di Jateng mengindikasikan pemimpin Daerahnya tidak bekerja serius dan cenderung hanya memikirkan kelompoknya sendiri. Apalagi, kalau yang digembar-gemborkan adalah masyarakat Jateng sejahtera.

"Tentu menjadi pertanyaan besar. Lalu siapa yang disejahterahkannya? pemilik modal atau pengusung saat jadi Gubernur?" demikian sorotan Fadhli.

Pengamat asal asal UIN Jakarta itu juga menyoroti prestasi Ganjar yang kerap nampang diberbagai media sosialnya.

Ia mengaku khawatir, peningkatan kemiskinan di Jateng juga berdampak pada melambungnya penyakit masyarakat, tingkat kriminalitas atau bahkan tingkat radikalisme.

"Dampak negatif kemiskinan bukan saja soal penyakit masyrakat dan kriminalitas yang meningkat, perlu diwaspadai juga peningkatan radikalis, karena kemiskinan juga merupakan salah satu sumber infiltrasi paham radikal," pungkasnya.

Fadhli mengungkapkan, Provinsi Jawa Tengah merupakan wilayah termiskin di Pulau Jawa. Label itu jika mengacu dari produk domestik regional bruto (PDRB) per kapita, pada tahun 2021.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa PDRB per kapita atau rata-rata pendapatan penduduk di Jawa Tengah pada 2021 sebesar Rp 38,67 juta per tahun.

Angka tersebut merupakan yang terendah se-Pulau Jawa, serta jauh di bawah rata-rata pendapatan per kapita nasional yang mencapai Rp62,24 juta per tahun. PDRB per kapita di kelima provinsi di Pulau Jawa berada di bawah rata-rata pendapatan penduduk Indonesia.

Sementara rerata pendapatan penduduk DKI Jakarta mencapai Rp 274,71 juta per tahun. Angka tersebut merupakan yang terbesar se-Pulau Jawa, sekaligus menjadi yang tertinggi di skala nasional.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya