Berita

Sekjen PBB Antonio Guterres, dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Moldova Natalia Gavrilita di Chisinau, Senin 9 Mei 2022/Net

Dunia

Guterres: Perang di Ukraina Membuat Moldova Semakin Rapuh

SELASA, 10 MEI 2022 | 15:53 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sebagai salah satu negara Eropa yang miskin, penderitaan Moldova saat ini bertambah. Perang Rusia di Ukraina berdampak cukup serius bagi negara kecil dengan luas hanya 33.846 km persegi.

Sekjen PBB Antonio Guterres mengungkapkan keprihatinan sekaligus kekhawatirannya bahwa dampak perang di Ukraina bisa menjadi hal yang menakutkan bagi 'tetangga  yang rapuh'.

“Saya sangat prihatin tentang kelanjutan dan kemungkinan penyebaran perang yang dilancarkan Rusia di Ukraina, dan dampaknya tidak hanya di kawasan tetapi di seluruh dunia. Konsekuensi eskalasi terlalu menakutkan untuk dipikirkan,” kata Guterres dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Moldova Natalia Gavrilita di Chisinau, Senin (9/5).

Kunjungan Sekjen PBB ke Moldova, bukan anggota NATO, mengikuti serangkaian insiden meresahkan yang mengguncang wilayah Transnistria yang pro-Rusia yang memisahkan diri dari Moldova.

Transnistria, sebidang tanah kecil dengan populasi sekitar 470.000, telah berada di bawah kendali otoritas separatis sejak perang 1992 dengan Moldova.

Rusia menempatkan sekitar 1.500 tentara di wilayah yang memisahkan diri, dan menyebutnya sebagai pasukan penjaga perdamaian.

Pada akhir April, granat meluncur ke kantor keamanan negara itu disusul dengan ledakan yang menimpa dua antena siaran.

Polisi di Transnistria mengatakan alat peledak dijatuhkan dari pesawat tak berawak meninggalkan kawah sedalam 1 meter di dekat sebuah desa.

"Saya sangat prihatin dengan kelanjutan dan kemungkinan penyebaran perang yang dilancarkan Rusia di Ukraina," kata Guterres, seraya menambahkan bahwa kedaulatan dan integritas wilayah Moldova tidak boleh terancam atau dirusak.

"Moldova berada di garis depan pelestarian, perdamaian dan stabilitas di dunia. Dengan perang yang begitu dekat dan dengan perpecahan yang ada sekarang, Harapan saya adalah akan ada rasa tanggung jawab yang jelas dari semua pelaku perang," kata Guterres.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya