Berita

Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher/Net

Politik

Heboh Hepatitis Akut, Netty PKS Dorong Pemerintah Gencarkan Penelitian dan Pemeriksaan Spesimen

SENIN, 09 MEI 2022 | 08:44 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA


RMOL. Seiring ramainya fenomena hepatitis misterius di Indonesia, Komisi IX DPR RI mendorong pemerintah untuk menggencarkan penelitian dan pemeriksaan spesimen.

"Pemerintah harus menggencarkan penelitian dan pemeriksaan penyebab munculnya penyakit tersebut sebelum menentukan langkah selanjutnya,” kata anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher dalam keterangannya di Jakarta, Senin (9/5).

Menurut Netty, hal itu penting dilakukan agar Indonesia tidak salah langkah dalam mengantisipasi penyebaran hepatitis misterius yang sudah menyerang banyak negara tersebut.

Lebih jauh, Wakil Ketua F-PKS DPR RI ini juga meminta pemerintah agar memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat.

“Edukasi masyarakat untuk tidak panik dan meningkatkan kewaspadaan. Optimalkan fasilitas, sumber daya dan perangkat pemerintahyang tersedia untuk memberikan informasi yang benar dan jelas pada masyarakat," katanya.

Penjelasan gamblang, kata Netty, harus diberikan pada masyarakat agar seluruh elemen bangsa menjadi bagian dari upaya pencegahan penyebaran penyakit tersebut.

"Penting untuk menginformasikan peta penyebaran kasus, upaya yang dilakukan pemerintah dan kesiapan sistem kesehatan dalam melakukan antisipasi lonjakan kasus agar rakyat dapat berpartisipasi aktif melakukan pencegahan," tuturnya.

Lebih lanjut Netty meminta pemerintah agar mengantisipasi beredarnya informasi hoax tentang penyakit hepatitis ini yang dapat memicu kepanikan di masyarakat.

“Misalnya, informasi hubungan penyakit ini dengan vaksin Covid-19 yang cukup ramai diperbincangkan," ujarnya.

Selain itu, Netty juga meminta fasilitas serta tenaga kesehatan juga harus disiapkan. Itu dalam rangka agar kasus hepatitis misterius ini tidak semakin meningkat di Tanah Air.

Tepat pada 1 Mei 2022, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan Kejadian Luar Biasa (KLB) terkait adanya 228 kasus hepatitis yang terjadi di 20 negara. Hingga saat ini, WHO dan banyak negara masih melakukan investigasi terhadap penyebab dan perkembangan penyakit hepatitis misterius tersebut.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya