Berita

Pesawat Air Nigeria/Net

Dunia

Bahan Bakar Meroket, Maskapai Nigeria Setop Penerbangan Domestik

MINGGU, 08 MEI 2022 | 06:55 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Maskapai-maskapai penerbangan Nigeria memutuskan untuk menangguhkan seluruh layanan domestiknya karena kenaikan harga bahan bakar yang semakin mencekik.

Operator Maspakai Penerbangan Nigeria (AON) pada Sabtu (7/5) mengeluarkan pengumuman dengan tidak melayani penerbangan domestik mulai Senin (9/5).

Saat ini harga bahan bakar pesawat telah naik empat kali lipat, dari 190 menjadi 700 naira per liter, atau dari Rp 6.500 menjadi Rp 25.000.

Harga bahan bakar dunia telah melonjak sejak Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari. Itu memicu banyak sanksi Barat terhadap Moskow, yang merupakan pengekspor utama minyak dan gas.

“Tidak ada maskapai penerbangan di dunia yang dapat menghadapi kejutan mendadak semacam ini dalam waktu singkat,” kata AON, seperti dikutip AFP.

Dengan kenaikan harga bahan bakar, AON menjelaskan, harga tiket pesawat juga menjadi mahal. Saat ini dibutuhkan 120 ribu naira untuk penerbangan selama satu jam. Itu adalah harga yang tidak terjangkau bagi rakyat Nigeria yang sudah mengalami banyak kesulitan.

Dalam pengumumannya, AON tidak menyebutkan hingga kapan layanan penerbangan domestik dihentikan.

Sementara Kementerian Penerbangan meminta maskapai untuk meninjau kembali keputusan tersebut karena akan menimbulkan efek ganda pada Nigeria dan pelancong asing.

"Maskapai penerbangan domestik (diminta) untuk mempertimbangkan dampak penutupan yang diusulkan terhadap penumpang dan besarnya kesulitan yang terkait dengan tindakan semacam itu," kata kementerian.

Keputusan AON juga memicu kemarahan warga yang ditunjukkan di media sosial.

Nigeria memproduksi 1,4 juta barel minyak mentah per hari, tetapi hanya sedikit penyulingan. Sehingga negara ini hampir sepenuhnya bergantung pada impor bahan bakar, membuat pasar lokal rentan terhadap gangguan.

Kenaikan harga bahan bakar juga telah menyebabkan pemadaman listrik berkepanjangan dalam beberapa pekan terakhir.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya