Berita

Presiden RI Joko Widodo dan Presiden China Xi Jinping/Net

Politik

Media Hong Kong: Isu Tiga Periode Jokowi Seperti Strategi Xi Jinping Berkuasa di China

JUMAT, 06 MEI 2022 | 16:15 WIB | LAPORAN: SULTHAN NABIL HERDIATMOKO

Menjelang pilpres 2024, spekulasi Presiden Joko Widodo berusaha mengamankan masa jabatan ketiganya masih terus bergulir. Meski sudah dinyatakan inkonstitusional, isu ini tetap menyita perhatian, bukan hanya publik dalam negeri namun juga dunia internasional.

Sejumlah pengamat dan media asing bahkan berusaha membandingkan isu tiga periode Jokowi dengan upaya serupa yang dilakukan oleh Sekretaris Jenderal Partai Komunis China (PKC), Xi Jinping.

Sebuah artikel dari South China Morning Post yang dirilis pada 1 Mei 2022 juga menunjukkan kesamaan upaya Jokowi dan Xi untuk memperpanjang kekuasaannya.

Seperti di Indonesia, China juga disibukkan dengan isu Xi yang mengupayakan masa jabatan ketiganya sebagai Sekjen PKC, atau dikenal sebagai Presiden di negara satu partai ini.

Namun berdasarkan Pasal 6 Peraturan Pemilihan Partai pada 2006, pengangkatan kembali pejabat PKC pada posisi yang sama hanya dapat dilakukan sekali. Artinya tidak boleh ada masa jabatan ketiga.

Walaupun peraturan tersebut berlaku sampai sekarang, tetapi tidak serta merta dapat menurunkan jabatan Xi. Sebaliknya, ia dengan cerdik memainkan peraturan dengan berusaha menjadi "Ketua PKC", alih-alih "Sekjen PKC".

Tidak sulit bagi Xi untuk melakukan hal itu lantaran sebagian besar 25 anggota Komite Tetap Biro Politik PKC adalah anak didiknya.

Kendati begitu, memang ada beberapa pembicaraan dari pihak oposisi, seperti mantan Perdana Menteri Zhu Rongji yang berusaha membatasi pengaruh "Ketua PKC".

Tidak seperti Xi yang cukup berani dan terang-terangan dalam upayanya memperpanjang masa kekuasaannya, pada awalnya Jokowi menolak dengan tegas kemungkinan ia mendapatkan masa jabatan ketiga.

"Orang yang mengusulkan ide itu punya tiga motif, mereka ingin menampar muka saya, mereka ingin perhatian, atau mereka ingin saya tenggelam, itu saja," kata Jokowi kepada wartawan pada 2019, dikutip dari South Morning China Post, Minggu (1/5).

Tetapi tiga tahun berselang, isu serupa ditanggapi berbeda oleh Jokowi. Hal inilah yang membuat spekulasi di publik semakin vokal bahwa Jokowi dan sekutu-sekutunya berusaha memperpanjang kekuasaannya.

This Week in Asia menyebut, pengaruh besar di balik gagasan tiga periode Jokowi adalah Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, yang juga kerap diguyonkan sebagai "Perdana Menteri Indonesia" oleh banyak pihak.

“Orang-orang di lingkungan Jokowi, terutama stafnya di sekretariat dan kantor staf kepresidenan, yang mengomunikasikan ide ini kepada publik, serta fakta bahwa Luhut mencoba mengusungkan ide itu ke partai politik, kelas bahwa ide dimulai dari atas, yaitu dari (Jokowi),” ujar peneliti di Program Studi Indonesia ISEAS- Yusof Ishak Institute, Made Supriatma.

Selain spekulasi Jokowi berusaha mengamankan masa jabatan ketiga, muncul juga isu masa jabatan presiden diperpanjang 2-3 tahun. Tujuannya tidak lain untuk menyelesaikan berbagai proyek infrastruktur besar, salah satunya IKN (Ibu Kota Negara) baru di Kalimantan.

“Dia sedang ngetes reaksinya, lalu tidak berhasil, karena tidak ada cukup alasan untuk menunda pemilihan, maka sekarang dia mundur dalam rencananya,” tambah Made.

Berbagai upaya memang telah dilakukan untuk memadamkan spekulasi. Tetapi itu tampaknya tidak cukup bagi publik yang khawatir hingga memicu merosotnya peringkat popularitas Jokowi.

SCMP memuat, popularitas Jokowi turun hampir 12 poin dari 71,7 persen pada Februari.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata Punya Harta Rp38 Miliar

Sabtu, 08 Februari 2025 | 11:26

Harga Minyak Melonjak, Sanksi AS ke Iran Picu Gejolak Pasar Global

Sabtu, 08 Februari 2025 | 11:01

Ditetapkan Jadi Tersangka, Ini Peran Dirjen Kemenkeu Isa di Kasus Korupsi Jiwasraya

Sabtu, 08 Februari 2025 | 10:44

Hujan Deras Sabtu Dini Hari, 16 RT dan 4 Ruas Jalan di Jakbar Terendam Banjir

Sabtu, 08 Februari 2025 | 10:20

Harga Emas Antam Dibanderol Rp1,66 Juta per Gram Hari Ini

Sabtu, 08 Februari 2025 | 10:11

Rocky Gerung: Bahlil Bersalah Membuat Dua Orang Meninggal Dunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:51

PHK Massal Dimulai Senin, Ribuan Karyawan Meta Bakal Terima Paket Pesangon

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:38

Partai Golkar Hari Ini Gelar Rakernas, Dibuka Bahlil

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:36

Permintaan Aset Safe-Haven Meningkat, Harga Emas Terdongkrak

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:28

Bahlil Kalkulasi Subsidi LPG 3 Kg Tak Tepat Sasaran hingga Rp 26 Triliun

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:17

Selengkapnya