Berita

Perdana Menteri Viktor Orban/Net

Dunia

UE Rilis Paket Sanksi Baru untuk Rusia, Pemerintah Hongaria Langsung Lakukan Pertemuan

JUMAT, 06 MEI 2022 | 13:06 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Hongaria melakukan pertemuan khusus pada Kamis (5/5) di kantor Perdana Menteri Viktor Orban.

Pejabat senior pemerintah dan pemimpin industri energi Hongaria bertemu untuk membahas keamanan energi negara. Ini sehubungan dengan paket sanksi UE terbaru yang mencakup penghapusan impor minyak mentah Rusia, seperti dilaporkan layanan pers kantor perdana menteri.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh perdana menteri, kepala staf dan kepala kabinetnya, menteri keuangan dan inovasi dan teknologi, sekretaris negara untuk urusan UE dan kepala Kamar Dagang dan Industri Hongaria, serta para CEO perusahaan minyak dan gas, seperti dikutip dari AP.


Pertemuan tersebut menyusul pengumuman Komisi Eropa yang merilis paket sanksi terbarunya terhadap Rusia baru-baru ini.

Pemerintah Hongaria telah menggarisbawahi keberatannya untuk sanksi lebih lanjut  karena akan mengancam keamanan energi dan ekonomi negara itu.

Sejak Uni Eropa meluncurkan sanksinya untuk energi Rusia, Hongaria menjadi satu-satunya anggota yang menentang embargo minyak. Ketika paket sanksi terbaru meluncur lagi, Hongaria bermaksud memveto sanksi tersebut. Ini menimbulkan perselisihan antara Orban dengan Brussel.

Masa jabatan baru Orban --yang menang pada April lalu-- bertepatan dengan perang Rusia melawan Ukraina, di mana Uni Eropa meluncurkan sanksinya dengan deras kepada Moskow.

Sebagai satu-satunya negara anggota yang menentang, itu berarti masa jabatan Orban keempat berturut-turut itu, juga dimulai dengan konflik lain antara Hongaria dan Uni Eropa, yang telah lama dianggap Orban sebagai ancaman terbesar bagi negaranya.
Orban adalah sekutu Putin. Namun, bukan itu yang membuatnya menentang sanksi enerji Rusia. Pengiriman Rusia mencakup sekitar 58 persen dari kebutuhan minyak tahunan Hongaria, membuat Hongaria sangat bergatung kepada minyak Rusia.   
Orban tidak menyetujui perang, namun hingga saat ini ia tidak bergabung dengan negara-negara yang mengutuk Rusia atas invasinya ke Ukraina. Hongaria juga menolak untuk mengizinkan pengiriman senjata ke Ukraina melalui wilayah negaranya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya