Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Beijing Diam-diam Pelajari Dampak Sanksi Barat Terhadap Rusia, Berlatih Seandainya Itu Terjadi pada China

JUMAT, 06 MEI 2022 | 10:37 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

RMOL. Sejumlah sanksi dijatuhkan negara-negara Barat untuk terus menekan Rusia sebagai hukuman atas serangannya ke Ukraina. Media Inggris merilis sebuah laporan yang mengungkapkan bahwa China, yang selama ini memiliki hubungan kurang harmonis dengan AS, sedang bersiap jika apa yang dialami Rusia terjadi kepada mereka.

"Pemerintah China telah memerintahkan 'tes stres' komprehensif untuk melihat bagaimana negara itu akan menangani sanksi seperti yang dikenakan oleh Barat terhadap Rusia," tulis The Guardian, mengutip sumber, Rabu (4/5).

Sebuah sumber dengan pengetahuan langsung tentang masalah tersebut, mengatakan kepada surat kabar itu bahwa latihan ekstensif dimulai sekitar akhir Februari dan awal Maret ketika sekutu Barat memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Moskow.


Sumber tersebut, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan bahwa beberapa lembaga penting pemerintah China telah diminta untuk memberikan tanggapan jika Barat memberlakukan embargo serupa terhadap China.

“Mereka yang terlibat dalam latihan ini menggunakan bagaimana Rusia diperlakukan sebagai dasar untuk respons kebijakan China sendiri jika diperlakukan dengan cara yang sama oleh Barat,” sumber itu menjelaskan.

“Tes stres ini melibatkan berbagai metodologi, termasuk pemodelan," tambahnya.

Tong Zhao, seorang rekan senior di Carnegie Endowment for International Peace yang berbasis di Beijing, ikut buka suara soal kemungkinan sanksi Barat terhadap China.

“Dari perspektif Beijing, jika sekutu Barat yang dipimpin AS dapat mengambil tindakan seperti itu terhadap Moskow, mereka juga dapat melakukan hal yang sama terhadap China. Oleh karena itu, perlu diketahui seberapa tangguh negara ini sebenarnya," kata Tong.

“Selama beberapa tahun terakhir, ada kekhawatiran yang berkembang di antara para pemimpin Beijing bahwa konflik strategis antara China dan Barat mungkin bukan pertanyaan apakah itu akan terjadi, tetapi kapan itu akan terjadi, khususnya mengenai masalah Taiwan," lanjutnya.

Sebelumnya, The Financial Times melaporkan bahwa kementerian keuangan China dan bank sentral mengadakan pertemuan bulan lalu dengan bank-bank domestik dan asing, termasuk HSBC, untuk membahas bagaimana mereka dapat melindungi aset luar negeri China jika sanksi gaya Rusia yang dipimpin oleh AS dan sekutu Baratnya juga dikenakan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya