Berita

Sekretaris pers Pentagon John Kirby/Net

Dunia

Pentagon Membantah Terlibat dalam Pembunuhan Sejumlah Jenderal Rusia oleh Ukraina

JUMAT, 06 MEI 2022 | 07:43 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Laporan tentang adanya keterlibatan intelijen Amerika Serikat atas tewasnya sejumlah jenderal Rusia oleh pasukan Ukraina mendapat bantahan dari Pentagon pada Kamis (5/5) waktu setempat.

Bantahan tersebut disampaikan sekretaris pers Pentagon John Kirby dalam konferensi pers Kamis (5/5) waktu setempat. Ia menyatakan pihaknya menolak dikatakan telah berbagi intelijen dengan Ukraina untuk secara khusus menargetkan pejabat tinggi militer Rusia.

“Amerika Serikat menyediakan intelijen medan perang untuk membantu Ukraina mempertahankan negara mereka,” kata Kirby, seperti dikutip dari RT, Jumat (6/5).


"Kami tidak memberikan informasi intelijen tentang lokasi pemimpin militer senior di medan perang atau berpartisipasi dalam keputusan penargetan militer Ukraina," lanjutnya.

Pada saat yang sama, Kirby mengakui bahwa Kiev "menggabungkan" intelijen yang didapatnya dari berbagai sumber yang tidak ditentukan untuk mengambil keputusannya sendiri.

“Ukraina menggabungkan informasi yang kami dan mitra lain berikan dengan intelijen yang mereka kumpulkan sendiri, dan kemudian mereka membuat keputusan sendiri dan mereka mengambil tindakan sendiri,” katanya.

Pernyataan Kirby menggemakan pernyataan yang dibuat oleh juru bicara Dewan Keamanan Nasional Adrienne Watson, yang juga bersikeras bahwa intelijen AS tidak diberikan kepada pasukan Ukraina dengan maksud untuk membunuh para jenderal Rusia.

Bantuan AS yang dikatakan menargetkan pejabat tinggi Rusia pertama kali dilaporkan oleh New York Times. Surat kabar itu mengatakan Washington memberi Kiev informasi tentang markas militer bergerak Rusia, mengutip pejabat Amerika yang tidak disebutkan namanya.

Ukraina kemudian menggabungkan data tersebut dengan intelijennya sendiri, melakukan serangan yang konon menewaskan sejumlah perwira komandan Rusia yang tidak ditentukan.

Hilangnya banyak perwira tinggi militer Rusia telah mengejutkan para pejabat keamanan Barat. Terakhir, laporan pada Maret menyebut penghitungan resmi tujuh jenderal, meskipun Ukraina mengumumkan ada lebih banyak lagi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya