Berita

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira/Net

Politik

Suku Bunga Acuan 50 Basis Poin Naik, Bhima: Yang Perlu Dikhawatirkan Naiknya Bunga Pinjaman Dalam Negeri

JUMAT, 06 MEI 2022 | 01:23 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Bank Sentral Amerika Serikat telah resmi menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin. Sejumlah kalangan berpendapat kenaikan ini berdampak serius bagi perekonomian dunia.

Analis ekonomi Bhima Yudhistira menyampaikan, dampak negatif kenaikan suku bungan acuan tersebut tidak berdampak signifikan bagi Indonesia.

"Investor relatif sudah lakukan price in terkait arah kenaikan bunga the Fed sehingga gejolak di pasar keuangan Indonesia relatif minim,” ucap Bhima kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (5/5).

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) ini menuturkan, investor lebih mencermati kenaikan imbal hasil SBN yang diperkirakan terus meningkat sejalan dengan naiknya Fed rate. Selisih atau spread antara yield US treasury dengan SBN tenor 10 tahun juga terbilang masih jauh atau sebesar 4.05persen (2.94persen vs 6.99persen).

"Bagi investor menanam uang di Indonesia masih menarik. Dorongan penerimaan devisa dari boom komoditas juga membantu menahan gejolak kebijakan moneter Fed,” katanya.

Pihaknya menambahkan Bank Indonesia diperkirakan menaikkan bunga 25 bps sebagai respon naiknya suku bunga Fed. Juga sebagai langkah pre-emptives naiknya inflasi paska lebaran.

"Yang perlu jadi kekhawatiran adalah naiknya bunga pinjaman didalam negeri. Paling cepat penyesuaian suku bunga KPR dan kredit kendaraan bermotor,” katanya.

Menurutnya, bunga floating KPR diperkirakan akan naik tahun ini. Membuat milenial makin sulit punya rumah.

"Kredit modal kerja juga rentan mengalami kenaikan bunga sehingga cost of fund pelaku usaha akan makin mahal. Jika kredit melambat maka pemulihan ekonomi bisa terganggu,” tutupnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya