Berita

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres /Net

Dunia

Atasi Krisis Pangan Global, PBB Siap Jadi Fasilitator Guna Amankan Pasokan Makanan dari Ukraina dan Rusia

KAMIS, 05 MEI 2022 | 14:39 WIB | LAPORAN: SULTHAN NABIL HERDIATMOKO

Mengatasi krisis bahan pangan dunia yang semakin mencekam seiring dengan berjalannya perang antar Ukraina dan Rusia, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan niatnya untuk menjadi fasilitator untuk mengamankan pasokan bahan makanan dari kedua negeri tersebut.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan pada Kamis (5/5) masalah keamanan pangan global tidak dapat diselesaikan tanpa memulihkan produksi pertanian Ukraina dan produksi makanan dan pupuk Rusia ke pasar dunia.

"Benar-benar tidak ada solusi yang benar untuk masalah ketahanan pangan global tanpa membawa kembali produksi pertanian Ukraina dan produksi pangan dan pupuk Rusia dan Belarusia ke pasar dunia, meskipun perang tetap terjadi," katanya kepada wartawan selama kunjungan perdananya ke Abuja, ibu kota Nigeria, dikutip oleh Reuters.

Guterres mengatakan ia bertekad untuk memfasilitasi dialog sebagai langkah pertamanya dalam mencapai tujuan tersebut.

"Kita perlu memastikan aliran makanan dan energi yang stabil melalui pasar terbuka dengan mencabut semua pembatasan ekspor yang tidak perlu, mengarahkan surplus dan cadangan kepada mereka yang membutuhkan dan menjaga harga pangan untuk mengekang volatilitas pasar," ujar Guterres.

Invasi Rusia ke Ukraina pada bulan Februari telah menambah volatilitas di pasar keuangan, mengirim harga komoditas lebih tinggi dan mempengaruhi harga logistik.
Itu tentunya berpotensi menggagalkan pemulihan ekonomi dari Covid-19 di banyak negara, termasuk Nigeria.
"Analisis kami menunjukkan bahwa perang di Ukraina hanya memperburuk keadaan, memicu krisis tiga dimensi yakni menghancurkan sistem pangan, energi, dan keuangan global untuk negara-negara berkembang," kata Guterres.

Dia mengatakan PBB telah meminta tambahan 351 juta sebagai bagian dari keseluruhan 1,1 miliar dolar AS sebagai respon bantuan kemanusiaan untuk Nigeria.

Presiden Nigeria Muhammadu Buhari mengatakan Afrika kini khawatir bahwa perhatian dunia pada Rusia dan Ukraina dapat mengesampingkan masalah komoditas makanan.

Menurut data otoritas investasi berdaulat Nigeria (NSIA), Nigeria harus membeli pasokan darurat kalium Kanada pada April setelah tidak dapat mengimpor pupuk utama dari Rusia karena dampak sanksi Barat.

Bulan lalu, Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan invasi Rusia ke Ukraina telah memberikan pengaruh negatif ke Afrika sub-Sahara.
Itu mendorong harga makanan dan energi lebih tinggi dan menempatkan warga yang tidak mampu pada risiko kelaparan.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya