Berita

Kanselir Jerman Olaf Scholz/Net

Dunia

Khawatir Terjadi Perang Dunia III, Budayawan Jerman Minta Scholz Berhenti Kirim Senjata ke Ukraina

SABTU, 30 APRIL 2022 | 12:17 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Keputusan Pemerintah Jerman yang akhirnya menyetujui pengiriman bantuan senjata ke Ukraina disesalkan sejumlah seniman di Berlin.

Lewat surat terbuka, para seniman meminta Kanselir Olaf Scholz untuk berhenti mengirim senjata ke Kiev, mengatakan itu hanya memperpanjang penderitaan rakyat Ukraina dan mempertaruhkan Perang Dunia III.

"Jerman harus mempertimbangkan risiko konflik antara Moskow dan Kiev yang menyebar di luar perbatasan Ukraina dan menjerumuskan dunia ke dalam Perang Dunia Ketiga skala penuh," begitu isi surat terbuka lusinan tokoh budaya Jerman, seperti dikutip dari RT, Sabtu (30/4).


Lewat surat yang diterbitkan di majalah feminis Jerman Emma itu, mereka ​​​​mengungkapkan harapan agar Scholz “mengingat posisi awalnya” dan tidak akan memasok senjata berat lagi ke Ukraina, baik secara langsung maupun tidak langsung.

"Berlin harus melakukan segalanya untuk membantu kedua pihak mencapai gencatan senjata sesegera mungkin dan untuk menemukan kesepakatan yang dapat diterima kedua belah pihak," kata mereka.

“Pengiriman senjata berat dalam jumlah besar bisa membuat Jerman sendiri menjadi pihak yang berperang. Serangan balik Rusia kemudian dapat memicu respons di bawah Perjanjian NATO dan [mengakibatkan] bahaya langsung perang dunia,” surat itu memperingatkan.

Surat terbuka para senima dan tokoh budaya ditandatangani antara lain oleh mantan wakil presiden Bundestag Antje Vollmer, yang sebelumnya ikut menulis surat serupa lainnya kepada Scholz, dan Martin Walser, salah satu penulis paling terkemuka di Jerman pascaperang dan pemenang Hadiah Perdamaian dari Perdagangan Buku Jerman.

Pekan lalu, surat terbuka lain yang menyerukan Berlin untuk menghentikan pasokan senjatanya ke Kiev ditandatangani oleh sekelompok politisi dan tokoh masyarakat Jerman, yang juga memperingatkan Scholz tentang risiko Jerman dan negara-negara NATO lainnya menjadi pihak dalam konflik dan mempertaruhkan perang besar.

Pemerintah Jerman, sejauh ini, tidak bereaksi terhadap surat-surat itu.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya