Berita

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov/Net

Dunia

Lavrov: Tiada Hari Tanpa Sanksi Barat Dalam Sejarah Uni Soviet

SABTU, 30 APRIL 2022 | 08:32 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Berbagai sanksi yang dijatuhkan Barat terhadap Rusia bukanlah hal yang mengagetkan bagi Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.

Berbicara dalam sebuah wawancara bersama Al-Arabiya yang dirilis Jumat (29/4), Lavrov mengatakan bahwa Barat selalu memiliki "fobia Rusia", dan tidak pernah sehari pun Rusia hidup tanpa sanksi dari Barat.

“Sanksi bukanlah sesuatu yang kami lihat secara tiba-tiba,” kata Lavrov mengacu pada sanksi yang dijatuhkan oleh kekuatan Barat terhadap Rusia, menjadikannya negara paling terkena sanksi di dunia yang menyalip Iran.

“Sanksi telah bersama kami selama beberapa dekade. Kami tidak pernah menjalani hari dalam sejarah Uni Soviet atau sejarah Federasi Rusia, tanpa sanksi Barat," ujarnya.

Sejak Rusia meluncurkan "operasi militer khusus" di Ukraina pada 24 Februari, beberapa negara memberlakukan sanksi pada negara itu sebagai solidaritas dengan Ukraina dan untuk melumpuhkan ekonomi Rusia.

“Yah, mereka (Barat) tidak terlalu pintar dan mereka pasti tidak tahu sejarah. Setelah Uni Soviet menghilang, profesi Sovietologists atau Russologists juga menghilang,” katanya, merujuk pada kajian politik dan kebijakan Uni Soviet dan bekas negara-negara komunis secara lebih umum.

Ia juga menambahkan, Barat dan AS berpikir bahwa Rusia akan “menghilang” setelah jatuhnya Uni Soviet dan bahwa itu sudah ada di “kantong” AS.

Saat ini, Barat secara membabi buta mendukung rezim Kiev untuk melawan Rusia dengan tujuan menjatuhkan ekonominya. Sementara, Rusia sebagai negara yang strategis mampu menunjukkan kemandiriannya, karena Rusia tahu, tidak bisa mengandalkan Barat dalam segala hal terutama di bidang kehidupan, ekonomi, teknologi, pangan sebagai kebutuhan sehari-hari.

Dan, jika Barat mengaku salah tentang tindakan mereka terhadap Rusia, maka ada kemungkinan dimulainya kembali hubungan kedua wilayah, menurut Lavrov.

“Saya dapat meyakinkan Anda, fakta bahwa Amerika menggerakkan dunia dan mengancam orang-orang agar bergabung dengan mereka untuk meluncurkan sanksi, untuk memilih melawan Rusia. Saya pikir itu tidak bermartabat," kata Lavrov.

Menlu Rusia menambahkan bahwa untuk saat ini, Rusia telah berupaya untuk tetap “swasembada” di sektor-sektor utama untuk tetap  melindungi negara dan ekonominya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya