Berita

Ilustrasi/Net

Kesehatan

Silaturahmi Lebaran, Masyarakat Agar Perhatikan Kelompok Rentan Covid-19

JUMAT, 29 APRIL 2022 | 05:42 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Pelonggaran pembatasan mendorong masyarakat melakukan mobilitas dengan lebih intens.  Bahkan pada masa Lebaran 1443 H ini, sebanyak 85.5 juta orang melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman.

Silaturahmi dan halal bi halal saat momen lebaran yang sebentar lagi sulit terhindarkan. Apalagi masyarakat telah dua tahun tak bertemu dan ingin melepas rindu bersama keluarga.

Namun, masyarakat masih perlu waspada dan hati-hati, karena di sekitar kita masih ada kelompok rentan yang memiliki risiko tinggi dan merupakan tanggung jawab kita bersama untuk menjaga dan melindungi mereka.

“Pada masa minggu depan ini ketemu dengan keluarga, orang yang kita tuakan, orang (kategori) kelompok rentan. Mungkin kalau kita menilai diri kita yang hanya merasakan gejala ringan, tapi belum tentu pada orang kelompok rentan atau anak-anak yang belum vaksin. Kelompok rentan yang memiliki penyakit komorbid atau penyakit kronis yang sudah dimiliki, dan penyakit itu tidak terkontrol bisa dibayangkan jika sudah vaksin 1 dan 2 maka akan tetap ada potensi sakit dan harus dirawat.” kata Ketua tim Pokja Penyakit infeksi Emerging RSPI Sulianti Saroso, dr. Pompini Agustina S, Sp.P(K) dalam diskusi virtual, Kamis (28/4).

Diketahui, per tanggal 26 April 2022 data kasus aktif sebanyak 9.739 kasus.  Dari data tersebut sebanyak 1.880 orang masih dirawat di rumah sakit, dan sekitar 7000 orang berada rumah melakukan isolasi mandiri.

Dalam kondisi seperti ini jika tidak melakukan protokol Kesehatan dengan ketat, artinya ada 7000 orang yang masih dalam kondisi terinfeksi, dan bisa saja merupakan orang tanpa gejala.

Pompini juga mengingatkan, bahwa saat ini masih dalam kondisi pandemi, dan peluang virus untuk bermutasi dan mengalami perubahan akan selalu terjadi. 

Jika seseorang terinfeski, maka virus ini akan masuk ke dalam tubuh, dan menginfeksi. Maka, kesempatan virus ini adalah mengalami mutasi atau perubahan, karena SARS-Cov-2 ini adalah virus RNA yang mudah sekali mengalami perubahan.

“Jadi protokol kesehatan dan vaksinasi merupakan tindakan preventif agar tidak ada tempat atau orang yang menjadi sumber virus untuk berkembang biak,” pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya