Berita

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo ketika melantik Pengurus Pusat JMSI di Dewan Pers Hall di Jakarta, November 2020./RMOL

Nusantara

“Indonesia Era Disrupsi”, Buku ke-23 Bambang Soesatyo akan Diluncurkan

JUMAT, 29 APRIL 2022 | 03:48 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Buku ke-23 yang ditulis Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, berjudul “Indonesia Era Disrupsi”, akan diluncurkan awal Juni mendatang. Buku ini selain berisi kontemplasi analisis dan buah pikiran Wakil Ketua Umum Parta Golkar itu atas perkembangan terkini di tanah air, juga berisi rangkaian tulisan Bamsoet yang telah dipublikasi sejumlah media di dalam negeri.

Di dalam buku ini Bamsoet, demikian ia kerap disapa, fokus pada tema disrupsi karena Indonesia dewasa ini sedang dan terus melakoni proses perubahan yang cepat pada sistem dan tatanan di berbagai aspek kehidupan manusia, yang didorong oleh inovasi teknologi dan tuntutan revolusi Industri 4.0.

Rencana penerbitan buku karya Bamsoet ini diterima redaksi beberapa saat lalu. Bamsoet memang memiliki perhatian ekstra pada perkembangan dunia inforemasi digital. Kepeduliannya ini antara lain diperlihatkan dengan melantik Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Teguh Santosa dan jajarannya pada November 2020 lalu.


Disebutkan, dalam rangkaian tulisannya itu  Bamsoet menekankan keharusan semua elemen masyarakat beradaptasi dengan perubahan di era disrupsi sekarang ini adalah keniscayaan, karena dinamika perubahan berlangsung begitu cepat. Perubahan itu tak bisa dihindari oleh siapa pun, baik masyarakat perkotaan maupun mereka yang bermukim di pelosok-pelosok desa. Nyaris tak ada lagi  daerah atau wilayah yang terisolasi.

Komunitas global sudah mengadopsi Industri 4.0, era baru yang juga menghadirkan begitu banyak perubahan di bidang ekonomi dan industri. Proses yang konvensional pada era Industri 3.0 sudah harus ditinggalkan. Sebab, proses produksi dan distribusi pada sektor industri di era Industri 4.0 bekerja dengan dukungan teknologi digital dan internet.

Digitalisasi dalam proses produksi dan distribusi mengharuskan semua entitas yang terkait langsung dengan industri harus selalu terkoneksi untuk komunikasi dan berbagi informasi. Konsekuensinya, kecepatan tersedianya data dan informasi menjadi faktor yang utama.

Tak ada pilihan bagi generasi milenial dan generasi muda terkini, kecuali segera beradaptasi dan mengadopsi perubahan-perubahan dimaksud. Terutama karena dunia kerja juga berubah, tidak sama lagi dengan era Industri 3.0. Pada era sekarang, banyak fungsi dalam organisasi manajemen tidak lagi butuh otak dan tenaga manusia, karena sudah digantikan oleh internet of things (IoT).

Mengacu pada kecenderungan itulah Bamsoet menyoal dan mengingatkan tentang aspek kesiapan sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Mau tak mau Indonesia butuh begitu banyak talenta digital.

Tantangannya tak berhenti pada kebutuhan talenta digital. Persoalan berikutnya adalah seberapa jauh kesiapan dan kemauan dunia pendidikan nasional beradaptasi dengan perubahan sekarang ini. Kemauan beradaptasi setidaknya harus tercermin pada perubahan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan jaman.

Aspek lain yang tak kalah pentingnya bagi Bamsoet adalah percepatan realisasi infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di dalam negeri. Bagaimana pun, TIK sudah diterima dan dipahami sebagai infrastruktur paling penting pada era sekarang.

Dalam buku ini, Bamsoet juga menyertakan lagi beberapa tulisannya bertema Pandemi COVID-19 dengan segala dampak dan konsekuensinya. Virus Corona yang mewabah di era disrupsi ternyata juga menjadi faktor yang mendorong percepatan transformasi digital pada berbagai aspek. Muncul perubahan baru  seperti budaya bekerja dari rumah hingga belajar-mengajar jarak jauh.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya