Berita

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri/Repro

Politik

Beberkan Faktor Pemicu Korupsi, Firli Bahuri Ajak Semua Pihak Bersinergi Lakukan Pemberantasan

RABU, 27 APRIL 2022 | 14:24 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Korupsi terjadi karena faktor internal maupun eksternal. Sehingga, harus ada sinergi merapatkan barisan dan berkomitmen untuk melawan musuh dan masalah kebangsaan, salah satunya adalah korupsi.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri mengawali acara Sosialisasi Survei Penilaian Integritas (SPI) 2021 bertema "Ukur Risiko Korupsi di Instansi Melalui SPI" yang diselenggarakan secara virtual, Rabu siang (27/4).

Firli mengatakan, dari berbagai literatur, banyak penyebab korupsi. Namun secara singkat, korupsi terjadi dipengaruhi oleh dua hal.


"Pertama adalah faktor internal, pribadi dan individu. Kenapa saya katakan demikian, karena sesungguhnya di dalam teori Jack Bologne Gone Theory disebutkan, orang melakukan korupsi karena ada keserakahan, keserakahan muncul dari individu," ujar Firli.

Selanjutnya yang kedua, kata Firli, korupsi juga terjadi karena adanya kesempatan. Baik itu adanya kesempatan maupun kekuasaan yang juga ada dalam individu masing-masing.

"Yang terakhir, korupsi juga terjadi karena kebutuhan. Itu pun tidak lepas dari faktor internal. Di samping itu, korupsi bisa terjadi karena tentu kita harus melakukan kajian terhadap sistem kita," kata Firli.

Menurut Firli, seketika sistem baik, maka tidak ada peluang dan celah untuk melakukan korupsi. Akan tetapi, seketika sistem yang dibangun terjadi kegagalan, kelemahan ataupun keburukan, maka korupsi bisa terjadi.

"Singkat kata ingin saya sampaikan bahwa, korupsi juga disebabkan oleh sistem. Korupsi disebabkan karena gagal, buruk dan lemahnya sistem. Dua faktor internal dan eksternal ini, KPK coba mengkajinya. Karenanya KPK melakukan pemberantasan korupsi secara komprehensif yang kita kemas dalam tiga trisula," jelas Firli.

Trisula yang pertama adalah, pendidikan masyarakat. KPK berharap, melalui pendidikan masyarakat, diharapkan kesadaran setiap individu, penyelenggara negara, aparat penegak hukum, segenap pelaku usaha, kalangan politisi, dan aparatur sipil negara juga tergerak untuk tidak melakukan korupsi.

Selanjutnya yang kedua adalah, pencegahan korupsi dengan ruang lingkup perbaikan sistem. Karena, tidak akan ada celah dan peluang terjadinya korupsi apabila terus menerus melakukan perbaikan.

"Sistem yang baik tentulah tidak ada ruang bagi pelaku korupsi," tutur Firli.

Yang ketiga, sambungnya, penindakan dengan maksud supaya orang takut untuk melakukan korupsi.

"Kita sungguh memahami, begitu banyak para pelaku korupsi yang dilakukan penindakan, baik oleh KPK, aparat hukum yang lain, Kejaksaan dan Kepolisian, tetapi selalu saja korupsi selalu muncul. Bahkan hari ini, mengganggu pikiran kita bersama, satu orang kepala daerah juga tersangkut dengan tindak pidana korupsi," terangnya.

"Kalau demikian, maka sudah tugas kita untuk menghentikan korupsi itu sendiri. Apakah melalui pendidikan masyarakat, apakah melalui pencegahan dengan perbaikan sistem, dan juga penindakan," sambung Firli menutup.

Dalam acara ini, juga dihadiri beberapa keynote speech lainnya, yaitu Menpan RB, Tjahjo Kumolo; Menko Polhukam, Mahfud MD; Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan; dan Inspektur Jenderal Kemendagri, Tumpak Haposan.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya