Berita

Tabung gas 3 kg/Net

Politik

Hindari Kecurangan Subsidi Gas, MUI Minta Kementerian ESDM Miliki Sistem Pengawasan yang Baik

SELASA, 26 APRIL 2022 | 09:46 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

RMOL. Pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian ESDM, diminta untuk melakukan pengawasan penggunaan gas LPG 3 kg. Desakan muncul seiring adanya kenaikan harga tabung gas LPG 3 kg. Alasan kenaikan sendiri diklaim karena adanya penyalahgunaan gas subsidi yang kerap dinikmati masyarakat kalangan atas.

Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengatakan bahwa pemerintah sudah tepat memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk melakukan pengawasan ketat terhadap penggunaan LPG 3 kg agar tepat sasaran.

"Akan tetapi, Kementerian ESDM juga harus mempunyai sistem pengawasan yang baik, agar tidak terjadi kecurangan atau penyalahgunaan LPG 3 kg, karena hal itu sangat mungkin terjadi,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (26/4).

Selama ini, kata Anwar, modus yang sering terjadi adalah adanya penyuntikan gas dari 3 kg ke tabung 12 kg. Sehingga gas berbahan baku dari gas bersubsidi itu bisa dijual dengan harga non subsidi.

“Ini salah satu yang menyebabkan kelangkaan LPG 3 kg karena telah dimonopoli oleh mafia gas,” imbuhnya.

Dia menambahkan Kementerian ESDM harus serius dalam membuat sistem pengawasan tersebut. Terutama terhadap agen-agen dan pangkalan resmi yang ditunjuk oleh pemerintah agar LPG 3 kg ini tepat sasaran.

“Kepolisian dan masyarakat harus turut serta dalam pengawasan ini,” katanya

Anwar Abbas juga meminta masyarakat bekerja sama jika ada agen-agen atau warga yang melakukan pelanggaran.

“Terutama untuk masyarakat diberikan semacam hotline pengaduan agar bisa secara langsung melaporkan apabila ada penyalahgunaan dan kecurangan terhadap program yang diperuntukkan untuk masyarakat miskin dan usaha mikro tersebut,” tutupnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya