Kabar mengenai ditangkapnya beberapa anggota misi nasional Ukraina pada Minggu (24/4) dan sebagian menghilang, menjadi perhatian Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE). Badan keamanan terbesar di dunia itu mengatakan "sangat prihatin".
Laporan menyebutkan anggota Ukraina telah ditangkap di wilayah separatis pro-Rusia di timur negara itu oleh separatis Luhansk.
Sejak invasi Rusia pada 24 Februari, OSCE telah mengevakuasi para staf. Namun, beberapa tetap tinggal untuk beberapa urusan. Mereka yang tinggal telah diserang dan ditangkap separatis Luhansk.
"OSCE sangat prihatin bahwa sejumlah anggota misi nasional @OSCE_SMM telah dirampas kebebasannya di Donetsk dan Lugansk," kata organisasi itu dalan cuitannya, pada Minggu Minggu.
Mereka yang ditangkap telah dirampas kebebasannya. OSCE berupaya untuk menggunakan semua saluran yang tersedia untuk terus memantau kondisi para anggota.
Dalam pernyataannya, dnas keamanan separatis Lugansk mengatakan bulan ini mereka telah menangkap dua anggota misi OSCE, seperti laporan
TASS.Salah satu dari mereka mengaku telah memberi informasi militer kepada pihak Ukraina.
Kantor kejaksaan separatis Donetsk mengkonfirmasi bahwa dia telah membuka penyelidikan spionase terhadap beberapa pegawai OSCE yang dicurigai telah mengumpulkan dan mengirimkan "informasi yang merupakan rahasia negara" ke dinas rahasia Ukraina.
Duta besar AS untuk OSCE, Michael Carpenter, telah melayangkan permohonannya agar semua yang ditangkap segera dibebaskan. Mengatakan bahwa tuduhan spionase terhadap anggota OSCE adalah tercela.
“Kebohongan Rusia yang mengklaim staf @OSCE_SMM Ukraina memata-matai pemerintah Ukraina adalah tercela,†katanya di Twitter.
“Staf dengan setia dan tidak memihak melayani @OSCE. Setiap staf yang ditahan harus segera dibebaskan dan akan dimintai pertanggungjawaban atas segala kerugian yang mereka derita," ujar Duta Besar.
Rusia telah membatalkan perpanjangan misi anggota pengamat internasional OSCE di Ukraina, yang berarti mereka harus meninggalkan Ukraina pada akhir April.
OSCE yang berbasis di Wina memiliki 57 negara anggota di tiga benua, ermasuk Rusia, Ukraina dan Amerika Serikat.