Berita

Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule/Net

Politik

Iwan Sumule: Informasi Masinton Tudingan Serius, Menko Luhut Harus Jawab agar Tidak Terjadi Fitnah

SENIN, 25 APRIL 2022 | 14:12 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Informasi yang diterima politisi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu tidak boleh dianggap sepele oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Di mana dalam informasi itu, disebutkan bahwa ada penggalangan dana untuk penundaan Pemilu 2024 yang dipungut lewat kasus minyak goreng yang langka dan mahal.

Sementara Menko Luhut merupakan salah satu pihak yang kerap disebut sebagai penggagas wacana penundaan pemilu. Bahkan Menko Luhut pernah mengklaim punya big data 110 juta warganet memiliki kecenderungan penundaan pemilu.

Tidak hanya itu, pernah juga diberitakan bahwa Menko Luhut mengumpulkan ketua umum partai koalisi untuk memperbincangkan penundaan pemilu.

Begitu tegas Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Senin (25/4).

“Ini tudingan serius yang mesti dijawab Pak Luhut dan dibongkar seterang-terangnya, agar tak jadi fitnah,” tegasnya.

“Karena pernah diberitakan, Pak Luhut kumpulkan ketua partai bahas penundaan pemilu” sambung Iwan Sumule.

Terlepas dari itu, Iwan Sumule mengaku miris andaikata informasi yang didapat Masinton benar adanya. Sebab kelangkaan dan mahalnya minyak goreng telah membuat masyarakat, khususnya kaum ibu-ibu menderita. Bahkan untuk mendapatkan minyak goreng, masyarakat sempat harus mengular panjang dan berebut di berbagai minimarket.

Sementara di satu sisi, justru muncul dugaan bahwa semua itu berlatar rencana penundaan pemilu. Di mana usulan itu dilemparkan oleh lingkaran istana, yang seharusnya hadir membuat rakyat sejahtera.

“Mafia Migor telah menyengsarakan rakyat, demi merauk keuntungan lebih besar. Iya nggak sih?” tutupnya.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Pengamat: Jangan Semua Putusan MK Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

KPK Juga Usut Dugaan Korupsi di Telkom Terkait Pengadaan Perangkat Keras Samsung Galaxy

Rabu, 15 Mei 2024 | 13:09

UPDATE

Polisi Kejar Perempuan Pemasok Sabu Tiga ASN

Sabtu, 25 Mei 2024 | 00:05

Witan Sulaeman Berangkat Haji

Sabtu, 25 Mei 2024 | 00:02

BTN Kampanye Lawan Bullying di NTT

Jumat, 24 Mei 2024 | 23:28

Tak Ada Pilihan Bagi PKS kecuali Anies Baswedan

Jumat, 24 Mei 2024 | 23:08

Mayoritas Kontainer Tertahan di Pelabuhan Bahan Baku

Jumat, 24 Mei 2024 | 23:04

Positif Pakai Sabu, Tiga ASN Asal Ternate Ditetapkan Jadi Tersangka

Jumat, 24 Mei 2024 | 23:00

Petugas Siagakan Layanan Lansia Bagi Jemaah Haji Indonesia di Makkah

Jumat, 24 Mei 2024 | 22:53

Terungkap, Pelaku Penusukan Ustaz di Kebon Jeruk Sudah Berniat Jahat Sejak 2 Tahun

Jumat, 24 Mei 2024 | 22:51

Delay Hingga 5 Jam, Garuda Tanggung Kompensasi Kloter 11 Embarkasi Medan

Jumat, 24 Mei 2024 | 22:44

Kata Ganjar, Ucapan Megawati Agar Kader Tidak Goyang-goyang Bukan ke Jokowi

Jumat, 24 Mei 2024 | 22:36

Selengkapnya