Berita

Menteri Olahraga Rusia Oleg Matytsin/Net

Dunia

Dukung Rusia, Negara-negara Anggota SCO Menentang Diskriminasi dalam Olahraga

SABTU, 23 APRIL 2022 | 06:13 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) menyatakan penentangannya terhadap diskriminasi yang menyasar atlet.

Organisasi yang terdiri dari China, India, Kazakhstan, Kirgistan, Rusia, Pakistan, Tajikistan, dan Uzbekistan, sepakat bahwa dunia olahraga harus dijauhkan dari politisasi, menyusul pelarangan atlet Rusia dan Belarusia dari turnamen Wimbledon sebagai hukuman atas invasi Rusia.

Dalam pertemuan yang berlangsung baru-baru ini, semua anggota menyepakati untuk saling bergandengan tangan memisahkan politik dengan olahraga dan bahwa diskriminasi terhadap atlet tidak bisa diterima, serta rencana untuk menggelar ajang olahraga antar anggota SCO.


"Semua duta besar yang menghadiri pertemuan itu menyuarakan pendirian mereka tentang tidak dapat diterimanya atlet yang diskriminasi," kata Menteri Olahraga Rusia Oleg Matytsin, di depan para duta besar untuk Rusia yang mewakili negara anggota SCO.

Ia yakin bahwa olahraga adalah hal yang menarik bagi semua negara dan anggota SCO perlu untuk mengembangkan kerjasama di bidang ini.

“Lingkungan olahraga tentu menarik untuk semua negara. Kami menjadwalkan pertemuan untuk beberapa ajang olahraga, seperti rencana olahraga maraton di Kirgistan. Kami juga sedang memantau proposal untuk menyelenggarakan SCO Games," ujar Matytsin, seperti dikutip dari TASS.

SCO memiliki prinsip mengembangkan olahraga untuk masyarakat internasional sebagai sebuah prioritas.

Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada 28 Februari mengeluarkan rekomendasi kepada federasi olahraga internasional untuk melarang atlet dari Rusia dan Belarus mengambil bagian dalam turnamen internasional. Pelarangan tersebut didasari atas invasi yang dilakukan Rusia di Ukraina. Belarusia ikut 'dihukum' karena dianggap sebagai sekutu dekat yang memiliki peran atas invasi.

Mengikuti rekomendasi IOC pada akhir Februari, mayoritas federasi olahraga global memutuskan untuk melarang atlet dari Rusia dan Belarusia dari semua turnamen olahraga internasional.

Baru-baru ini, All England Lawn Tennis Club (AELTC) mengumumkan bahwa mereka melarang atlet Rusia dan belarusia ambil bagian dalam kejuaraan Wimbledon.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov telah mengatakan bahwa atlet Rusia dan Belarusia sedang "disandera" oleh politik.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya