Berita

Anggota Komisi I DPR RI Slamet Ariyadi/Net

Politik

Legislator PAN Ingatkan Rekam Jejak Digital Bisa Rusak Reputasi jika Tidak Dijaga

JUMAT, 22 APRIL 2022 | 21:59 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Masyarakat harus bijak dalam menggunakan media sosial karena rekam jejak akan sangat mudah ditelusuri seiring berkembangnya dunia digital yang begitu massif hari-hari belakangan ini.

Begitu dikatakan anggota Komisi I DPR RI Slamet Ariyadi saat berbicara dalam webinar diselenggarakan oleh Aptika Kominfo bersama DPR RI, dengan tema “Kenali dan Pahami Rekam Jejak di Dunia Digital”, Jumat (22/4).

Slamet meminta masyarakat memahami rekam jejak digital untuk mengantisipasi dan menyadarkan diri dalam menggunakan perangkat digital agar dapat menghampiri hal-hal yang positif dan menghindari hal-hal yang negatif.

“Kita perlu bijak, pandai dan cerdik dalam menggunakan platform digital, karena jika kita masuk dalam dunia digital, namun tidak diimbangi dengan pemahaman yang baik, maka akan terjebak dalam dunia digitalisasi ini," kata Slamet.

Dijelaskan legislator PAN ini, Rekam jejak digital merupakan data yang tertinggal dari serangkaian aktivitas yang dapat dilacak di semua perangkat digital. Rekam jejak digital yang tertinggal dapat mempengaruhi kehidupan pengguna, baik itu reputasi, privasi, bahkan keamanan pengguna.

"Namun, jejak digital dapat memberi manfaat, namun juga dapat membahayakan pengguna. Sebab itu, memahami rekam jejak digital perlu dilakukan, agar dapat tersadar akan pentingnya menjaga jejak digital," terangnya.

Selain Slamet, turut hadir pembicara lainnya Semuel A. Pangarepan selaku Dirjen Aplikasi dan Informatika, dan Ayu Ariyanti, selaku Key Opinion Leader.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya