Berita

Pemrakarsa Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), Jaya Suprana dan Dekan Fakultas Pertanian UNILA, Prof. Irwan Sukri Banuwa/Repro

Politik

Jaya Suprana dan Prof Irwan Sukri Bicara Harga Sembako Menggila: Apa yang Keliru dari Bangsa Ini?

SELASA, 19 APRIL 2022 | 16:57 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Naiknya harga bahan bakar minyak (BBM), minyak goreng, hingga harga bahan pokok lainnya kecuali beras, menjadi sorotan sejumlah pihak.

Bagaimana tidak, ekonomi Pancasila yang sejatinya harus dijawantahkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bukan, justru menganut pasar bebas yang pada akhirnya menyengsarakan rakyat kecil.

Begitu disampaikan Pemrakarsa Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), Jaya Suprana kepada Dekan Fakultas Pertanian UNILA, Prof. Irwan Sukri Banuwa dalam acara Jaya Suprana Show bertajuk "Dalam Menghasilkan Inovasi di Bidang Pertanian", Selasa sore (19/4).

"Menurut Bapak, apa sebenernya yang keliru pada bangsa ini? Kalau beras ternyata bisa di atasi harganya, dengan segala kritik dari pihak penganut pasar bebas. Kita Pancasila mengutamakan rakyat kecil. Apa yang keliru pada bangsa ini? Minyak goreng langka, harga menggila, harga sembako naik, semua kecuali beras. Kenapa?" tanya Jaya Suprana kepada Irwan Sukri Banuwa.

Menanggapi hal itu, Irwan Sukri menilai tidak ada yang keliru dalam mengambil kebijakan, baik itu yang dikeluarkan oleh pemerintah maupun lembaga atau instansi terkait yang berhak mengeluarkan kebijakan.

Hanya saja, dalam implementasi kebijakan itu seringkali tidak sinkron antar satu stakeholder dengan stakeholder yang lainnya.

"Saya pikir tidak ada yang keliru Pak Jaya dalam mengambil kebijakan. Tetapi mungkin kebijakan dari masing-masing organ yang ada di pemerintahan kita ini belum menyatu," kata Irwan Sukri Banuwa.

Ia berharap, ke depan pemerintah hingga perangkat paling bawah sekalipun bisa seirama dalam menjalankan sebuah kebijakan. Termasuk soal komoditas harga pangan dan kebutuhan pokok rakyat.   

"Mudah-mudahan dengan menyatunya kebijakan dari hulu sampai hilir sehingga kelirumologinya Pak Jaya, tidak terjadi," demikian Irwan Sukri Banuwa lalu disambut tawa Jaya Suprana, tokoh yang mempopulerkan diksi "Kelirumologi".

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya