Berita

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan bersama Presiden Jokowi/Net

Politik

Kuatnya Pengaruh Luhut terhadap Jokowi karena Politik Sandera?

SELASA, 19 APRIL 2022 | 05:51 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Kuatnya pengaruh politik dari sosok Luhut Binsar Pandjaitan terhadap Presiden Joko Widodo bisa saja disebabkan karena ada politik sandera terhadap orang nomor satu di Indonesia itu.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah kapada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (18/4)

Menurut Dedi, bisa saja Luhut memiliki banyak hal yang membuat Jokowi tidak leluasa bergerak tanpa Luhut. Padahal, jika ditarik pada kewenangan yang diamanahkan oleh Jokowi bisa dikatakan sudah overload beban tanggung jawab.

"Kewenangan Luhut sudah melampaui batas saat ini, Luhut berpotensi merusak tatakelola pemerintahan yang baik karena beragam sektor dikuasai satu pihak," demikian uraian Dedi.

Lebih dari itu, sikap kritis kader PDIP terhadap Menteri Koordinator bihang Kemaritiman dan Investasi (Marves) itu bisa diartikan sebagai kegeraman kolektif terhadap peran politik Luhut. Apalagi, PDIP adalah pendukung Jokowi selama dua periode.

Dalam pandangan Dedi, kegeraman kader PDIP bukan hanya karena Luhut terkesan menguasai Jokowi, tetapi karena Luhut menjadi sumber banyak kegaduhan politik nasional.

Atas dinamika politik kegaduhan yang disebabkan oleh Luhut, Dedi menilai telah berdampak kurang baik pada citra kinerja pemerintahan Jokowi.

"Di luar itu, PDIP merasa Jokowi tidak lagi berada pada garis perintah PDIP, hal ini misalnya muncul dari kritik Puan pada pemerintah jauh-jauh hari," pungkasnya.

Kader PDIP yang kerap menyampaikan kritikan pedas terhadap Luhut adalah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Effendi Simbolon, Masinton Pasaribu dań juga Puan Maharani.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Kejagung Jangan Goyang Usut Kasus Timah

Rabu, 24 April 2024 | 14:05

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas KPK

Rabu, 24 April 2024 | 13:58

Nathan Diizinkan Kembali Membela Garuda Muda, Erick Thohir Berterima Kasih kepada Suporter

Rabu, 24 April 2024 | 13:54

Perindo Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran

Rabu, 24 April 2024 | 13:53

Senat AS Loloskan Paket Bantuan Rp1.535 Triliun untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan

Rabu, 24 April 2024 | 13:51

Prabowo: Saya Manusia dan Pernah Bikin Salah, Saya Minta Maaf

Rabu, 24 April 2024 | 13:46

Prabowo: Terima Kasih Pak Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 13:46

Anies Respons Sindiran Prabowo soal Senyuman Berat: Biasa Saja

Rabu, 24 April 2024 | 13:45

Ratu Adil Ajak Seluruh Elemen Bangsa Lakukan Rekonsiliasi Nasional

Rabu, 24 April 2024 | 13:29

Pemerintah Australia Resmikan Fase Baru Program Investing in Women di Jakarta

Rabu, 24 April 2024 | 13:26

Selengkapnya