Berita

Aktivis Ratna Sarumpaet dalam buku "Aku Bukan Politikus" terbitan Booknesia/RMOL

Politik

Cerita Ratna Sarumpaet, Bohong Pada Anak-Cucu hingga Dihabisi Khalayak

SENIN, 18 APRIL 2022 | 16:16 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Dua tahun lebih tidak muncul, seniman kawakan sekaligus aktivis Ratna Sarumpaet kini mulai berani berbicara di ruang publik.

Ratna Sarumpaet memutuskan mencurahkan isi hatinya melalui buku berjudul "Aku Bukan Politikus" terbitan Booknesia pasca menggemparkan publik tanah air dengan kasus hoax penganiayaan hingga membuatnya dipenjara.

Diceritakan secara detail dalam buku setebal 256 halaman, kebohongan mengenai penganiayaan dimulai saat ia merasa berat badannya naik hingga 70 kg dan membuat bagian pipinya tembem pada September 2018 silam.


Kala itu, ia langsung menghubungi RSK Bedah Bina Estetika dan berkonsultasi dengan dr. Sidik Setiamihardja. Setelah berkonsultasi, diputuskan esoknya dilakukan operasi sedot lemak di kedua pipinya. Operasi berlangsung baik dan lancar.

Masalah kemudian muncul di keesokan harinya, di mana muncul pembengkakan bagian muka yang tidak wajar. Dari sinilah kebohongan Ratna muncul.

"Terbayang pulang ke rumah, bertemu Iqbal dan Ibrahim, anak-anakku, aku panik. Saat itulah tanpa aku sadari aku nulai berhalusinasi mengarang cerita hoaks dan terucap begitu saja saat bertemu Iqbal dan Ibrahim, seolah-olah aku benar sudah dianiaya orang," cerita Ratna Sarumpaet dalam buku 'Aku Bukan Politikus'.

Spontanitas itu hingga kini tak pernah dipahami Ratna. Awalnya hanya berbohong kepada anak-anaknya, hingga menyebar ke publik. Tidak ada niatan darinya untuk berbohong kepada masyarakat.

"Mengapa aku bohong kepada Iqbal? Aku tidak punya alasan untuk berbohong pada anak-anakku. Operasi itu keinginanku sendiri dan ku bayar dengan uangku sendiri," kenang Ratna.

Ia juga tak habis pikir, kebohongan kecil yang dilakukan kepada anak-anaknya, meluas dan terdengar hingga ke rekan sejawatnya di dunia politik. Ya, saat itu Ratna memang terlibat politik di masa jelan Pilpres 2019 silam.

"Padahal kalau saja cerita hoaks itu berhenti di Iqbal dan Ibrahim, atau kalau saja operasi sedot lemak itu terjadi dan aku tidak sedang terlibat kegiatan politik yang sedang panas, ceritanya pasti akan lain," lanjutnya.

Pertemuannya dengan para tokoh politik pascaoperasi membuat Ratna Sarumpaet tak bisa membendung cerita hoaksnya. Cerita langsung menyebar di media sosial dan dengan cepat menjadi isu politik panas di kedua kubu yang saat itu bertarung di kancah perpolitikan, Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandi.

Mencegah agar isu hoaks tidak terus menjadi bola liar, Ratna lalu menggelar jumpa pers 2 Oktober 2018 di kediamannya. Isi pernyataannya hanya dua, mengaku berbohong dan permintaan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia.

Masalah tidak selesai sampai di situ. Saat akan berangkat ke Chile untuk menjadi keynote speech pembukaan "The 11th Women Playwright International Conference" di Santiago, Chile, ia ditangkap Polda Metro Jaya. Tuduhannya serius, menyebarkan berita bohong.

Ia ditangkap Polisi di Bandar Soekarno-Hatta pada 4 Oktober 2018 sekitar pukul 20.00 WIB di pesawat Turkish Airlines.

"Dua orang petugas keamanan bandara membawaku ke sebuah ruangan di terminal 2. Di sana puluhan petugas Polda Metro Jaya mengambil alih. AKBP Jerry Siagian (Kasubdit Jatanras Ditreskrimum) dengan nada menekan menjelaskan padaku kalau aku ditangkap," kisah Ratna masih dalam buku 'Aku Bukan Politikus'.

Tanggal 5 Oktober 2018 pagi, Ratna akhirnya resmi ditahan di Rutan Polda Metro Jaya setelah sehari sebelumnya digeledah rumah hingga sanggar miliknya.

"Aku di sel B2, sel tempat aku pernah ditahan rezim Ordel Baru dua puluh tahun sebelumnya dengan tuduhan makar," kata Ratna.

Pikiran berkecamuk di kepalanya. Tidak fokus memikirkan nasibnya, ia justru terbayang anak-cucu yang kecewa dengan perbuatannya hingga menanggung rasa malu akibat kebohongannya.

"Demi Allah, itu kejadian terburuk yang pernah menimpaku sepanjang 70 tahun usiaku. Aku memang memicunya. Aku berbohong pada anak-anakku di ruang lingkup keluarga dan hingar-bingar politik menyeretnya ke ruang publik," sesalnya.

Keesokan harinya, suara kecil televisi membangunkannya dari dalam sel. Semua televisi menyiarkan hujatan kepadanya. Semua media, TV, radio, cetak, daring, gegap gempita mengupas kasusku.

Apa yang terjadi di media sosial lebih buruk lagi. Semua orang, YouTuber tiba-tiba menjadi ahli ilmu jiwa dan pengamat kebohongan. Semua mencaci-makinya.

"Aku berbohong pada anak-anakku. Aku tidak korupsi. Tidak selembar kertas pun pernah kuambil dari yang bukan hakku, dan kalau ada pihak yang kecewa dan marah atas perbuatanku, mereka adalah anak-anak kandungku. Mereka (publik) siapa?" tandas Ratna Sarumpaet.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya