Berita

Presiden RI Joko Widodo meminta seluruh pihak berkolaborasi dalam pemberantasan TPPU dan TPPT/Repro

Politik

Jokowi: Pencegahan dan Pemberantasan TPPU dan TPPT Tak Bisa Dilakukan Sendiri oleh PPATK

SENIN, 18 APRIL 2022 | 11:07 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme (TPPT) pada sektor Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran Selain Bank dan Penyelenggara Penukaran Valuta Asing Bukan Bank, menjadi perhatian Presiden Joko Widodo di tengah krisis global saat ini.

Menurut Jokowi, langkah pencegahan dan pemberantasan TPPU dan TPPT yang baik akan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional. Namun, hal sebaliknya akan terjadi apabila tidak dilakukan dengan cukup baik.

Sejauh ini, Jokowi menilai Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan pemangku kepentingan lainnya, selama dua dekade terakhir telah bekerja keras mengefektifkan pencegahan dan pemberantasan TPPU dan TPPT.

"Apa yang telah dicapai dalam dua dekade ini tidak boleh membuat kita berpuas diri. Tantangan yang akan kita hadapi di masa depan akan semakin berat, dan potensi kejahatan siber juga semakin meningkat," ujar Jokowi dalam acara Peringatan 20 Tahun Gerakan APU PPT, di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (18/4).

Meski begitu, Jokowi berterima kasih kepada seluruh jajaran PPATK yang melakukan langkah pencegahan dan pemberantasan TPPU dan TPPT selama dua dekade terakhir.

Tetapi, dia mengingatkan bahwa sekarang ini dan ke depannya akan terus bermunculan bentuk-bentuk dan atau modus-modus baru dari pelaku kejahatan pencucian uang dan pendanaan terorisme.

"Saya memahami pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme tidak bisa dilakukan oleh PPATK sendiri," tuturnya.

Maka dari itu, Jokowi mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi melakukan pencegahan dan pemberantasan TPPU dan TPPT. Harapannya, hal ini bisa membantu penyelamatan perekonomian dan keuangan negara.

"Kita perlu bekerja keras bersama-sama menjaga integritas dan stabilitas sistem perekonomian dan keuangan kita," tandas Jokowi.

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

UPDATE

Kasus Korupsi PT Timah, Sandra Dewi Siap jadi Saksi Buat Suaminya di Depan Hakim

Rabu, 09 Oktober 2024 | 22:05

Banjir Rendam 37 Gampong dan Ratusan Hektare Sawah di Aceh Utara

Rabu, 09 Oktober 2024 | 22:00

Perkuat SDM, PDIP-STIPAN kembali Teken MoU Kerja Sama Bidang Pendidikan

Rabu, 09 Oktober 2024 | 21:46

Soal Kementerian Haji, Gus Jazil: PKB Banyak Speknya!

Rabu, 09 Oktober 2024 | 21:34

Pemerintah Harus Bangun Dialog Tripartit Bahas Kenaikan UMP 2025

Rabu, 09 Oktober 2024 | 21:24

PWI Sumut Apresiasi Polisi Tangkap Pembakar Rumah Wartawan di Labuhanbatu

Rabu, 09 Oktober 2024 | 21:15

Kubu Masinton Pasaribu Berharap PTTUN Medan Tolak Gugatan KEDAN

Rabu, 09 Oktober 2024 | 20:59

PKB Dapat Dua Kursi Menteri, Gus Jazil: Itu Haknya Pak Prabowo

Rabu, 09 Oktober 2024 | 20:54

MUI Minta Tokoh Masyarakat dan Ulama Turun Tangan Berantas Judol

Rabu, 09 Oktober 2024 | 20:43

Bertemu Presiden AIIB, Airlangga Minta Perluasan Dukungan Proyek Infrastruktur di Indonesia

Rabu, 09 Oktober 2024 | 20:22

Selengkapnya