Berita

Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule/Net

Politik

Denny Siregar vs Novel Bamukmin, Ketum ProDEM: Luhut yang Gaduh, Kenapa Kalian yang Ribut?

MINGGU, 17 APRIL 2022 | 10:22 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Rencana pegiat media sosial, Denny Siregar dengan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin berduel terus mengerucut setelah Ade Armando babak belur di acara aksi BEM SI pekan lalu.

Tantangan yang dilayangkan Denny Siregar telah disanggupi oleh Novel Bamukmin. Tempat dan tanggal pertandingan juga sudah diajukan Denny Siregar lewat akun Twitter pribadinya.

“Tanggal 24 Mei oke, habis puasa. Di Bali oke, ntar gua siapin. Kandang cebong lebih aman. Sumbunya panjang, gak pake keroyokan,” tulis Denny Siregar kemarin, Sabtu (16/4).


Menanggapi itu, Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule justru merasa aneh dengan rencana duel ini.

“Waduh, masih sahut-sahutan aje,” ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (17/4).

Padahal, katanya, akar dari masalah ini adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Seandainya Luhut tidak sesumbar mempunyai big data, maka tidak akan ada perpecahan antar anak bangsa di negeri ini terjadi.

Iwan Sumule yakin duel Denny Siregar dan Novel Bamukmin muncul gara-gara Ade Armando babak belur saat hadiri aksi BEM SI menolak perpanjangan masa jabatan presiden. Oleh Denny Siregar, pengeroyok Ade Armando disebut sebagai “kadrun”.

Adapun penolakan mahasiswa muncul lantaran Luhut sesumbar punya big data yang menyebut masyarakat Indonesia memiliki kecenderungan untuk menunda pemilu. Sementara faktanya, mahasiswa, pendukung Jokowi, hingga mereka yang disebut “kadrun” oleh Denny Siregar bersatu menolak rencana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.

“Jadi kenapa Luhut yang biang gaduh, tapi malah kalian yang jadi ribut dan mau kelahi?” tanya Iwan Sumule.

Untuk itu, Iwan Sumule meminta kepada Denny Siregar dan Novel Bamukmin untuk sama-sama mengesampingkan hal-hal yang menambah kegaduhan negeri ini.

Terlebih semua sedang dalam satu suara untuk menolak penguasa memperpanjang masa jabatan.

“Kesampingkan yang menambah kegaduhan. Karena keadaan memanggil dan membutuhkan semua anak bangsa. Bersatu, bersama, bahu-membahu selamatkan Indonesia. Sebelum terlambat!” tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya