Berita

Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi/Net

Politik

Utang Indonesia 10 Kali Sri Lanka, Jangan Tenang-tenang Saja

MINGGU, 17 APRIL 2022 | 07:49 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Nasib Indonesia dikhawatirkan akan seperti Sri Lanka yang resmi menyatakan bangkrut karena terlilit utang. Apalagi besaran utang Indonesia 10 kali lipat utang Sri Lanka yang hanya sebesar Rp 700-an triliun.

“Jadi jangan tenang-tenang saja. Seolah (kita) belum lampu merah, sehingga masih aman karena masih di kisaran 40 persen PDB, dari 60 persen yang disyaratkan oleh UU keuangan," ujar Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (17/4).

Menurutnya, rezim yang masing mengandalkan utang dan rendahnya kemampuan untuk membayar utang akan menjadi lampu merah yang membahayakan negara.


Terlebih, pembangunan infrastruktur yang banyak menggerus penggunaan utang di sektor itu banyak yang terbengkalai dan merugi dari sisi bisnis.

“Beberapa bandara, jalan-jalan tol yang di jual murah, juga Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, sebagai contoh adalah penggunaan utang yang tidak efisien, tidak tepat guna dan pasti timbulkan kerugian," jelas Muslim.

Inefisiensi anggaran sekitar Rp 4 ribu triliun lebih di sektor infrastruktur oleh Jokowi juga berbahaya. Karena, negara kesulitan untuk membayar kembali utang tersebut.

Penggunaan dana dari utang yang tidak efisien ini diyakini akan membawa kebangkrutan negara.

“Inefisiensi anggaran itu hampir mencapai 2 kali APBN. Tanda-tanda kebangkrutan negara ini semakin jelas dengan sejumlah kebijakan oleh rezim Jokowi untuk  menaikkan harga-harga dan pemberlakuan PPN 11 persen, dan memangkas subdisi," terang Muslim.

"Jadi Indonesia bisa menyusul Sri Lanka sebagai negara bangkrut, tak dapat dihindari," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya