Berita

Ilustrasi/Net

Politik

BLT Migor Dipertanyakan, Ekonom: Bagaimana dengan 115 Juta Kelas Menengah yang Potensi Miskin?

SABTU, 16 APRIL 2022 | 21:18 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kebijakan jaring pengaman sosial yang digelontorkan pemerintah untuk menangani kenaikan harga minyak goreng (migor), yakni bantuan langsung tunai (BLT) Migor dipertanyakan efektivitasnya.

Salah satu yang mempertanyakan ialah Direktur Center of Economic and Law Studie (Celios), Bhima Yudhistira. Sebabnya, dia melihat BLT migor tak mempengaruhi harga jual produk gorengan utamanya yang dijual pedagang kaki lima (PKL).

"Bagi pedagang kaki lima, BLT bukan lantas harga gorengan bisa diturunkan. Pedagang mengantisipasi kenaikan minyak goreng pasca lebaran, jadi harga makanan dinaikkan sulit turun, yang rugi tetap konsumen," ujar Bhima kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (16/4).


Di samping itu, Bhima juga melihat ketidakefektifan BLT migor sangat nampak dari penentuan kelompok sasaran penerima manfaat dari kebijakan tersebut, yaitu 20,5 juta keluarga yang termasuk dalam daftar Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH), serta 2,5 juta PKL yang berjualan makanan gorengan.

"Tapi bagaimana dengan kelas menengah yang tidak menerima BLT? Padahal ada 115 juta kelas menengah rentan yang bisa jatuh dibawah garis kemiskinan karena minyak goreng mahal," tandas Bhima.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya