Berita

Presiden Volodymyr Zelensky/Net

Dunia

Permintaan Zelensky Selanjutnya: Agar Biden Masukkan Rusia sebagai Negara Sponsor Terorisme

SABTU, 16 APRIL 2022 | 09:26 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Banyaknya korban tewas dengan cara mengenaskan dan hancurnya seluruh kota, menunjukkan seberapa kejamnya pasukan Rusia. Dalam pandangan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenksy, apa yang terjadi di Ukraina saat ini adalah bukti yang jelas tentang kebrutalan Rusia.

Dalam panggilan telepon baru-baru ini, orang nomor satu di Ukraina itu meminta Presiden AS Joe Biden agar memasukkan Rusia ke dalam daftar 'Negara Sponsor Terorisme'.

The Washington Post pertama kali melaporkan permintaan tersebut pada Jumat (15/4) waktu setempat.

Disebutkan bahwa Biden tidak melakukan tindakan spesifik selama panggilan itu, menurut Post.

Label tersebut dapat diterapkan ke negara mana pun yang telah "berulang kali memberikan dukungan untuk tindakan terorisme internasional," kata Post, mengutip lembar fakta Departemen Luar Negeri.

Sejauh ini, ada empat negara yang dimasukkan dalam daftar tersebut. Korea Utara, Kuba, Iran, dan Suriah.

Lalu, apakah AS akan mempertimbangkan untuk menunjuk Rusia sebagai negara sponsor terorisme?

Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken keduanya tak menampkik kemungkinan itu.

Setiap negara yang dimasukkan dalam daftar tersebut bakal menerima sanksi paling agresif yang diterapkan pemerintah AS, seperti pembatasan transaksi keuangan dan ekspor dan penjualan pertahanan, serta bantuan asing.

Pemerintahan Biden telah memberlakukan sanksi keuangan dan sanksi lainnya terhadap Rusia, termasuk memblokir aksesnya ke sekitar setengah dari cadangan devisanya. Tidak jelas bagaimana penunjukan seperti itu akan berdampak pada ekonomi Rusia.

Menurut beberapa pakar hukum, jika Biden memasukkan Rusia ke daftar hitam sebagai sponsor terorisme, perusahaan, individu, atau negara mana pun yang memenangkan putusan pengadilan terhadap Rusia dapat menuntut akses ke aset apa pun yang diblokir atau dibekukan dari pemerintah Rusia atau oligarki Rusia.

Penunjukan itu dapat mengangkat kekebalan diplomatik pada pejabat Rusia, dan memungkinkan keluarga korban teroris untuk mengajukan tuntutan hukum di pengadilan AS terhadap pejabat Rusia.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya