Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Beberapa Pembeli Gas Rusia Siap Bayar dengan Rubel, Kremlin Tunggu Kabar Baik dari Importir Lain

SABTU, 16 APRIL 2022 | 08:58 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Keinginan Rusia agar pembayaran gas menggunakan mata uang Rubel adalah hal yang logis. Pada akhirnya, beberapa negara memahami aturan baru itu dan telah setuju untuk mengubah pembayarannya.

Saat ini, Rusia menunggu keputusan dari importir lain yang mau bergabung membayar dengan Rubel. Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak menekankan bahwa pembayaran untuk gas ditransfer ke rubel karena Rusia ingin mendapatkan jaminan pembayaran 100 persen.

"Saya ingin menekankan bahwa transfer pembayaran untuk gas ke mata uang nasional di pihak Rusia adalah logis dan disebabkan oleh alasan obyektif, yaitu keinginan menerima pembayaran untuk barang yang telah dikirim dengan jaminan 100 persen," kata Novak, dalam artikelnya di majalah Energy Policy, seperti dikutip dari TASS, Jumat (15/4).

"Beberapa pembeli telah menyetujui transfer pembayaran gas ke Rubel, kami menunggu keputusan dari importir lain," lanjutnya, menambahkan bahwa ia ingin membuat pembeli merasa nyaman. Namun, Novak tidak mengungkapkan identitas pelanggan yang sudah beralih ke pembayaran Rubel.

Presiden Vladimir Putin mengatakan pada bulan lalu bahwa pembeli gas Rusia dari negara-negara "tidak bersahabat" harus membayar dalam rubel. Langkah ini mendapat kecaman dari otoritas Uni Eropa yang telah meluncurkan banyak sanksi kepada Rusia atas invasinya ke Ukraina.

Putin telah memperingatkan Eropa bahwa siapa saja yang tidak membayar dengan Rubel, akan menghadapi resiko kehilangan gas Rusia. Setiap pembeli sekarang harus membuka rekening di Gazprombank, di mana pembayaran dalam Euro atau Dolar akan dikonversi ke Rubel.

Saat ini, dua negara telah siap membayar pasokan gas alam Rusia dalam Rubel. Menteri Ekonomi Armenia, Vagan Kerobyan, mengatakan setuju, mengutip sebuah wawancara dengan outlet media Rusia RBC pada Jumat (15/4).

Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto juga telah mantap menyatakan kesediaannya membayar dengan Rubel.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya