Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

AS Bersiap Hadapi Lonjakan Harga Pangan Tertinggi dalam Sejarah, China Enggan Membantu

SABTU, 16 APRIL 2022 | 06:41 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Di tengah kekhawatiran naiknya harga pangan yang tinggi dalam sejarah, Pemerintah China mengeluarkan pernyataan bahwa mereka tidak berencana untuk melepaskan cadangan biji-bijian dalam jumlah besar untuk memberikan bantuan yang tentunya sangat dibutuhkan negara-negara Barat.

Laporan tersebut dimuat media lokal China Xinjiang Daily pada Jumat (15/4).

"Beberapa media asing baru-baru ini mengklaim bahwa penumpukan cadangan biji-bijian China seharusnya 'memikirkan' konflik (Rusia-Ukraina) yang menyebabkan kenaikan harga di pasar biji-bijian global. Mereka bahkan meminta China untuk membebaskan 20 persen dari stok biji-bijian untuk menyelamatkan pasar Eropa.”  surat kabar itu melaporkan, menambahkan bahwa tuntutan itu "tidak masuk akal dan tidak memadai."


Departemen Pertanian AS pada Desember 2021, memperkirakan bahwa China diharapkan memiliki 69 persen cadangan jagung dunia pada paruh pertama tahun panen 2022, 60 persen berasnya, dan 51 persen gandum.

Laporan tersebut menyoroti bahwa harga biji-bijian di China telah berada di bawah tekanan sejak awal 2022 karena faktor-faktor seperti pembatasan pandemi yang berlangsung terus menerus, kekeringan di Amerika Selatan dan konflik Rusia-Ukraina. Meski demikian, China dikabarkan berhasil menjaga kestabilan harga di pasar domestik.

Beberapa kritikus Barat menuduh China berkontribusi terhadap inflasi global, kenaikan harga pangan dan kekurangan bahan makanan regional, karena negara itu terus mengimpor tingkat rekor gandum dari tahun ke tahun.

Menurut publikasi tersebut, "kekurangan akut" di beberapa produk pertanian, seperti kedelai dan biji bunga matahari, menimbulkan ancaman bagi ketahanan pangan China.

Penurunan tajam dalam stok biji-bijian dilaporkan akan "sangat mempengaruhi" pasokan berkelanjutan dan memicu gejolak pasar.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya