Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Pejabat AS: Rencana Moskow Taklukan Ukraina Gagal, Rusia Mulai Mainkan Rencana D untuk Selamatkan Muka

JUMAT, 15 APRIL 2022 | 06:46 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Rusia sedang memainkan rencana D, setelah serangkaian rencananya dalam invasi ke Ukraina gagal.
 
Pasukan mengevaluasi kembali strateginya pada 25 Maret. Kemudian mulai memusatkan fokus untuk mengamankan Ukraina timur yang berpuncak pada penarikan mendadak dari Kiev dan kota-kota sekitarnya. Langkah ini, menurut
mantan wakil Penasihat Keamanan Nasional AS KT McFarland, tidak lebih dari upaya untuk menyelamatkan muka.

"Rencana A mereka adalah berkumpul di sepanjang perbatasan seolah-olah akan menyerang, dan menganggap Ukraina akan menyerah pada keanggotaan NATO dan Donbas," kata McFarland, seperti dikutip dari Fox News, Kamis (14/4).

"Rencana A mereka adalah berkumpul di sepanjang perbatasan seolah-olah akan menyerang, dan menganggap Ukraina akan menyerah pada keanggotaan NATO dan Donbas," kata McFarland, seperti dikutip dari Fox News, Kamis (14/4).

Namun, ternyata Ukraina tidak menyerah. Pasukan Rusia pun melakukan Rencana B yaitu akan menyerang dan memegang kendali dalam beberapa hari.

“Ternyata, itu pun tidak terjadi. Akhirnya Rusia pindah ke Rencana C, terus berperang dan pengepungan yang berlarut-larut,” lanjut McFarland.

Ketika itu lagi-lagi tidak berhasil, mereka akhirnya pindah ke Rencana D, berkonsolidasi di timur, dan konflik pun membeku di sepanjang perbatasan.
Tujuan Rusia sebelum invasi adalah mengambil alih Donbas atau provinsi timur.
Namun, Rusia gagal mengalahkan para pemimpin dan rakyat Ukraina.

Tidak ada pemimpin Ukraina yang melarikan diri seperti harapan mereka, dan Rusia pun gagal memasang pemerintahan boneka.

Fredrick Kagan, direktur Critical Threats Project at the American Enterprise Institute, mengeluarkan nada yang sama, mengatakan wilayah Donbas tidak lebih dari "hadiah hiburan" untuk menebus pengorbanan dalam kampanye Putin.

"Tujuan keseluruhan invasi adalah untuk menggantikan pemerintah Zelensky dengan pemerintah yang bisa dikontrol Moskow. Upaya itu gagal," kata Kagan.

Mengamankan wilayah tersebut dapat memberikan tujuan jangka panjang, yaitu untuk terus mengikis wilayah Ukraina dan meningkatkan upaya invasi di masa depan.

Bagi Rusia, kata Kagan, semakin banyak wilayah Ukraina yang dimiliki Rusia, semakin sulit untuk mempertahankan Ukraina yang merdeka dari waktu ke waktu. Itu artinya, semakin banyak peluang yang dimiliki Putin untuk menyerang lagi setelah dia membangun militernya atau melakukan hal-hal lain untuk mencapai tujuannya menjatuhkan negara Pemerintah Ukraina.

Kerugian ekstrim di Ukraina telah mendorong Rusia untuk "dengan panik" terburu-buru membangun militer lagi, dengan upaya wajib militer yang lebih kuat.

Kagan percaya bahwa selama Putin atau 'Putinisme' tetap dominan di Rusia, ia akan terus berusaha menghancurkan Ukraina yang merdeka.

"Putin tidak menerima Ukraina memiliki hak atas pemerintahan yang merdeka, dan dia tidak menerima kedaulatan Ukraina, juga tidak menerima keberadaannya sebagai negara merdeka," kata Kagan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya