Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Demi Kalahkan Rusia, Pentagon Kirim Tambahan Bantuan Senjata Senilai Rp 11.4 Triliun

KAMIS, 14 APRIL 2022 | 07:52 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Keinginan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk mendapatkan lebih banyak pasokan senjata dari Amerika Serikat jadi kenyataan. Nilainya fantastis, 800 juta dolar AS (sekitar 11,497 triliun rupiah).

Lewat pernyataan yang dirilis Gedung Putih pada Rabu (13/4), Presiden AS Joe Biden yang mengkreditkan senjata senilai 2,6 miliar dolar AS - sebagian sudah dia suplai ke Kiev sejak Februari - mengatakan bahwa tujuan pengiriman tambahan senjata tersebut adalah untuk mengalahkan rencana Rusia menaklukkan dan mengendalikan Ukraina.

“Pasokan senjata yang diberikan oleh Amerika Serikat dan Sekutu serta mitranya ke Ukraina sangat penting dalam mempertahankan perjuangannya melawan invasi Rusia,"  kata Biden setelah panggilan teleponnya dengan Zelensky, seperti dikutip dari AP, Kamis (14/4).


"Ini telah membantu memastikan bahwa Putin gagal dalam perang awalnya yang bertujuan untuk menaklukkan dan mengendalikan Ukraina. Kami tidak bisa beristirahat sekarang," tambahnya,

Selain lebih banyak rudal anti-tank Javelin, AS juga mengirim banyak roket anti-pesawat Stinger.

"AS akan mengirim kemampuan baru yang disesuaikan dengan serangan yang lebih luas yang kemungkinan akan diluncurkan oleh pasukan Rusia di Ukraina timur," kata Biden.

Pentagon pada Rabu sore kemudian memberikan beberapa rincian tentang bantuan baru, yang bernilai 800 juta dolar AS tersebut.

Selain tambahan 500 Javelin dan 300 drone kamikaze Switchblade, AS berencana untuk mengirim delapan belas howitzer 155mm dan sekitar 40.000 butir amunisi, serta sepuluh radar kontra-artileri, dua radar pengawasan udara, 200 pengangkut personel lapis baja M113, 100 Mobil lapis baja Humvee, dan sebelas helikopter Mi-17.

"Kami menyesuaikan daftar ini secara khusus untuk memenuhi kebutuhan yang mereka minta sehubungan dengan apa yang terjadi di Ukraina timur," kata juru bicara Pentagon John Kirby kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa AS akan mulai mengirim peralatan segera.

Senjata lain yang terdaftar oleh Kirby termasuk 30.000 set pelindung tubuh dan helm, peralatan pelindung kimia, biologi dan nuklir, ranjau darat anti-personil, bahan peledak C-4, dan kapal tak berawak, digambarkan sebagai “kapal pertahanan pantai tak berawak.”

Washington bekerja dengan "sekutu dan mitra untuk mengidentifikasi dan memberi Ukraina kemampuan tambahan yang bukan kemampuan kami," kata Kirby.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya