Berita

Ilustrasi produk tembakau alternatif/Net

Kesehatan

Produk Tembakau Alternatif Bisa Jadi Solusi Mengurangi Bahaya Kesehatan

RABU, 13 APRIL 2022 | 13:57 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Sejumlah upaya pemerintah dalam menurunkan prevalensi merokok tampak belum efektif. Sekalipun sudah banyak wilayah yang kini memiliki aturan Kawasan Tanpa Rokok (KTR).

Atas alasan itu, Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Padjadjaran (Unpad), Ardini Raksanagara menilai pemerintah perlu melibatkan berbagai pihak dan bukan satu arah dari pemerintah saja.

Salah satu solusi yang bisa dikedepankan adalah penerapan solusi berprinsip pengurangan risiko. Menurut Ardini, produk seperti produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik, maupun kantong nikotin menerapkan konsep pengurangan risiko, sehingga mampu mengurangi bahaya 90 persen hingga 95 persen.


“Produk ini bisa dijadikan salah satu upaya bagi perokok dewasa yang selama ini sulit berhenti. Perlunya dorongan yang kuat khususnya dari perokok dewasa itu sendiri,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (13/4)

Dengan dukungan itu, Ardini yakin perokok dewasa memiliki alternatif yang lebih baik daripada melanjutkan merokok.

Namun demikian, produk tembakau alternatif kerap dipenuhi opini negatif yang tidak berlandaskan kajian ilmiah. Misalnya, isu bahwa produk tersebut memiliki risiko kesehatan yang sama besarnya dengan rokok.

Padahal, sambungnya, produk tembakau alternatif tidak dibakar, sehingga tidak menghasilkan asap yang mengandung TAR atau senyawa bersifat karsinogenik.

“Dari beberapa jurnal sudah dibuktikan bahwa produk tembakau alternatif mampu mengurangi bahaya kesehatan. Jadi, sebetulnya perlu ditekankan bahwa produk ini baik dimanfaatkan bagi yang mau mengurangi bahaya terhadap kesehatannya,” tegasnya.

Senada itu, Wakil Ketua Yayasan Manusia Welas Asih (Mawas), Dimas Syailendra berharap pemanfaatan produk tembakau alternatif didukung banyak pihak. Jika tidak, prevalensi merokok akan semakin meningkat dan menambah beban kesehatan publik.

Akan ada beban sosial dan ekonomi yang harus ditanggung untuk mengatasinya. Terlebih, prevalensi merokok di Indonesia sudah menyentuh angka 65 juta jiwa.

“Sebelum masalah yang lebih buruk terjadi, mari kita berbuat sesuatu untuk mencegahnya. Kampanyekan budaya sadar risiko dengan mendukung penggunaan produk tembakau alternatif yang terbukti secara ilmiah mengurangi risiko kesehatan,” tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya