Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

China Sesalkan Langkah Washington yang Mengevakuasi Staf Konsulat AS dari Shanghai

RABU, 13 APRIL 2022 | 10:23 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Keputusan Amerika Serikat untuk mengevakuasi staf konsulat mereka dari Kota Shanghai sangat disesalkan Pemerintah China.

Pemerintah China pada Selasa (12/4) akhirnya menyuarakan ketidakpuasan dan penentangannya terhadap AS yang mempolitisasi evakuasi staf tidak penting dari konsulat Shanghai.

"Pihak berwenang China telah bertindak sejalan dengan konvensi internasional yang relevan. Juga sejalan dengan kebijakan lokal Covid-19 untuk memberikan personel diplomatik dan konsuler asing di China dengan bantuan dan kenyamanan sebanyak mungkin dalam melakukan tugas mereka," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian, seperti dikutip dari CGTN, Selasa (13/4).


Zhao juga menekankan bahwa kebijakan pencegahan dan pengendalian epidemi China adalah ilmiah dan efektif, jadi mestinya AS tidak meragukan kebijakan China dengan terburu-buru mengevakuasi personelnya.

Tindakan AS tersebut jelas berindikasi menjatuhkan langkah-langkah penanganan pandemi yang diterapkan China

Departemen Luar Negeri AS pada Senin (12/4) memerintahkan pekerja pemerintah AS non-darurat dan anggota keluarga mereka untuk meninggalkan Shanghai.

Perintah untuk mengosongkan Shanghai oleh AS datang sebagai respons terhadap kasus Covid-19 dan dampak pembatasan terkait respons pemerintah China.

Shanghai menjadi tuan rumah salah satu dari lima konsulat AS di China.

Departemen itu juga meminta orang Amerika untuk mempertimbangkan kembali bepergian ke China, Wilayah Administratif Khusus (SAR) Hong Kong, provinsi Jilin, dan kota Shanghai dengan alasan pembatasan terkait Covid-19 yang terlalu ketat serta risiko terpisahnya orang tua dan anak-anak.

"China telah membuat pernyataan serius kepada pihak AS atas perintah evakuasinya, dan mendesak AS untuk segera berhenti menyerang kebijakan pengendalian dan pencegahan pandemi China, berhenti menggunakan pandemi untuk manipulasi politik, dan berhenti mencoreng China," demikian Zhao.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya